Sambas

Sempat Hilang, Pemilik Toko Obat di Pasar Sambas Meninggal Bunuh Diri

×

Sempat Hilang, Pemilik Toko Obat di Pasar Sambas Meninggal Bunuh Diri

Sebarkan artikel ini
Foto ilustrasi: Sumber Internet.

JEJARING KALBAR, -Seorang pria berusia 53 tahun, berinisial PSP ditemukan meninggal dunia di dalam pondok kebun jeruk di Dusun Sukamantri, Desa Dalam Kaum, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, pada Selasa malam (26/11/2024). Polisi menduga korban meninggal akibat bunuh diri berdasarkan hasil temuan di lokasi kejadian.

Menurut keterangan Kapolres Sambas, AKBP Sugiyatmo melalui Kasi Humas Polres Sambas, AKP Sadoko, petugas menerima laporan masyarakat sekitar pukul 21.00 WIB terkait penemuan mayat di lokasi tersebut. Tim INAFIS Polres Sambas langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) bersama personel Polsek Sambas.

“Korban ditemukan dalam posisi terlentang di lantai pondok dengan luka terbuka di pergelangan tangan sebelah kiri yang diduga akibat sayatan pisau, serta terdapat tiga botol racun serangga, dua di antaranya kosong,” ujar AKP Sadoko . Barang bukti berupa sebilah pisau dapur, botol racun serangga, dan dompet korban turut diamankan di lokasi kejadian.

AKP Sadoko melanjutkan, berdasarkan keterangan sepupu korban berinisial LH, korban terakhir terlihat pada Selasa pagi saat berpamitan untuk membuka toko obat di Pasar Sambas. Namun, beberapa jam kemudian, keluarga mendapat telepon dari istri korban yang berada di Jakarta. Dalam percakapan video call, korban menunjukkan gelagat mencurigakan dengan mengucapkan permintaan maaf dan selamat tinggal kepada keluarganya.

“Keluarga yang khawatir kemudian berusaha mencari korban. Pada pukul 20.00 WIB, sepeda motor korban ditemukan di dekat pondok kebun jeruk milik pamannya, berinisial CBS. Setelah membuka pondok yang terkunci, keluarga mendapati korban sudah tidak bernyawa,” kata AKP Sadoko.

Lebih jauh ia menjelaskan, petugas medis RSUD Sambas menyimpulkan bahwa korban meninggal akibat luka sayatan pada pergelangan tangan kiri yang menyebabkan pendarahan hebat. Dugaan keracunan juga muncul karena ditemukan tanda-tanda pada tubuh korban.

“Menurut keterangan keluarga, korban menjadi pendiam dan menunjukkan perubahan perilaku sejak tokonya ikut terbakar dalam peristiwa kebakaran beberapa bulan lalu. Korban juga diduga mengalami tekanan psikologis setelah kejadian tersebut,” ujar AKP Sadoko.

Polisi menyatakan masih mendalami kasus ini untuk memastikan penyebab kematian korban. Jenazah telah diserahkan kepada keluarga dan dibawa ke yayasan untuk proses pemakaman.

Catatan Redaksi:
Masyarakat diimbau untuk memberikan perhatian lebih kepada keluarga atau kerabat yang menunjukkan tanda-tanda tekanan psikologis. Jika Anda atau orang di sekitar Anda membutuhkan bantuan, hubungi layanan konseling atau nomor darurat kesehatan mental terdekat.

Laporan: Ya’ M. Nurul Anshory

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *