Sambas

Pemuda Dayak Sambas Tolak Rencana Transmigrasi di Wilayah Gerbang Mas Perkasa

×

Pemuda Dayak Sambas Tolak Rencana Transmigrasi di Wilayah Gerbang Mas Perkasa

Sebarkan artikel ini
Ketua Pemuda Dayak
Ketua Pemuda Dayak Kabupaten Sambas, Maurus Yayan.

SAMBAS, JEJARING KALBAR, – Pemuda Dayak Kabupaten Sambas menyatakan sikap tegas menolak rencana program transmigrasi yang akan dilaksanakan di wilayah Gerbang Mas Perkasa. Penolakan ini disampaikan langsung oleh Ketua Pemuda Dayak Kabupaten Sambas, Maurus Yayan, Rabu (16/7/2025).

Dalam pernyataannya, Maurus menegaskan bahwa kebijakan transmigrasi bukanlah solusi atas persoalan yang tengah dihadapi masyarakat lokal. Ia menyoroti bahwa masih banyak masyarakat asli Sambas yang belum mendapat akses terhadap lapangan pekerjaan yang layak.

“Faktanya, hingga saat ini masih banyak masyarakat asli Sambas yang belum mendapatkan akses terhadap lapangan pekerjaan yang layak,” ujar Maurus.

Ia menyebutkan, kondisi ekonomi yang sulit telah memaksa sebagian warga mencari penghidupan ke luar negeri, khususnya Malaysia, demi mencukupi kebutuhan hidup keluarga mereka.

“Kondisi ini memaksa sebagian dari mereka menggantungkan harapan hidup kepada negara tetangga, Malaysia, demi mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga,” lanjutnya.

Alih-alih meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, ia menilai kehadiran program transmigrasi justru memperparah ketimpangan yang ada dan mengabaikan hak-hak masyarakat pribumi.

“Transmigrasi bukan hanya bentuk ketidakadilan, tetapi juga sebuah tindakan yang mencerminkan penindasan terhadap hak-hak masyarakat pribumi,” tegasnya.

Maurus menekankan bahwa yang dibutuhkan oleh masyarakat lokal bukanlah kedatangan transmigran, melainkan perhatian dan komitmen nyata dari pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur.

Menurutnya Maurus memberikan pelatihan, serta penguatan sektor ekonomi dan pertanian yang selama ini menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat Kabupaten Sambas.

“Kami, Pemuda Dayak Kabupaten Sambas, mengajak seluruh masyarakat lokal untuk bersatu dan menyuarakan penolakan terhadap rencana transmigrasi di Kabupaten Sambas. Jangan sampai kita kecolongan,” tegasnya.

Menutup pernyataannya Maurus menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak keadilan bagi orang lain, tetapi menuntut keadilan yang seharusnya diterima oleh masyarakat asli Sambas.

“Pemerintah, dengarkan suara kami. Kami tidak butuh transmigran untuk mengelola sumber daya alam kami. Kami butuh keberpihakan, keadilan, dan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat lokal Sambas,” pungkasnya.

Rencana transmigrasi di wilayah Gerbang Mas Perkasa tersebut menuai perhatian luas, dan menjadi sorotan berbagai elemen masyarakat yang menginginkan agar kebijakan pembangunan lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat setempat.*** (Sera)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *