JEJARING KALBAR, -Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Kamis (21/11/2024). Kunjungan ini dalam rangka meninjau langsung kegiatan Optimalisasi Lahan (OPLA) guna meningkatkan produktivitas pertanian sebagai solusi menghadapi darurat pangan. Acara tersebut turut dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, para staf ahli Kementerian Pertanian, unsur Forkopimda Provinsi Kalimantan Barat, dan Forkopimda Kabupaten Sambas.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian menegaskan bahwa program OPLA merupakan kunci untuk meningkatkan produksi pangan, terutama di daerah dengan tantangan geografis seperti Sambas. “Kabupaten Sambas memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan nasional, terutama karena posisinya yang strategis di wilayah perbatasan. Kementerian Pertanian berkomitmen mendukung pengembangan sektor pertanian di sini, baik melalui teknologi modern, pelatihan, maupun bantuan alat dan bahan pertanian,” ujar Andi Amran.
Menteri juga memberikan motivasi kepada para petani untuk terus semangat dan optimis menghadapi tantangan. Ia mendorong agar masyarakat Sambas berani bermimpi besar dalam membangun daerahnya. “Jangan pernah ragu bermimpi besar. Sambas bisa menjadi contoh nasional bagaimana wilayah perbatasan mampu menjadi kekuatan dalam ketahanan pangan,” lanjutnya.
Usai memberikan arahan, Andi Amran bersama rombongan meninjau langsung lokasi implementasi program OPLA di Kabupaten Sambas. Para petani menyambut antusias kunjungan tersebut dan menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah pusat terhadap pengembangan pertanian daerah. Salah satu petani menyebut, “Bantuan dan perhatian ini memberikan harapan baru bagi kami.”
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah. Menteri Pertanian menekankan bahwa kolaborasi yang solid adalah kunci untuk memaksimalkan potensi pertanian di Kabupaten Sambas. “Kita harus bekerja sama agar setiap lahan yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal,” tegasnya.
Selain itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, juga memberikan apresiasi atas langkah Kementerian Pertanian yang serius menangani isu ketahanan pangan. “Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk mendukung petani, khususnya di daerah perbatasan seperti Sambas,” kata Daniel.
Program OPLA di Sambas dirancang untuk mengatasi berbagai kendala seperti keterbatasan lahan produktif dan kurangnya teknologi pertanian modern. Dengan pendekatan yang terintegrasi, pemerintah berharap dapat meningkatkan hasil pertanian sekaligus mendukung kedaulatan pangan nasional.
Di akhir kunjungannya, Menteri Andi Amran Sulaiman menyampaikan pesan optimis. Ia menegaskan bahwa daerah perbatasan memiliki peran strategis dalam membangun ketahanan pangan Indonesia. “Dari perbatasan, kita bangun kedaulatan pangan Indonesia,” ujar Menteri dengan penuh semangat.
Kunjungan ini sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung petani sebagai garda terdepan penggerak ekonomi daerah. Dengan langkah-langkah konkret seperti program OPLA, optimisme tumbuh bahwa Sambas akan menjadi salah satu daerah unggulan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Melalui sinergi dan kerja keras, Kabupaten Sambas diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain di seluruh Indonesia. (Yak)