JEJARING KALBAR, -Dalam keterbatasan, harapan baru menyapa Mei Mei, seorang anak berusia 15 tahun yang telah menderita polio sejak berusia delapan bulan. Anak bungsu pasangan Heriyanto dan Siti Jamilah ini tinggal bersama orang tuanya di rumah sederhana milik adik mereka, di Gang Masjid, Kelurahan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Mei Mei tumbuh dalam kondisi lumpuh total dan kesulitan bergerak. Orang tuanya yang bekerja serabutan, tak mampu memberikan pengobatan maksimal karena tidak memiliki akses BPJS atau asuransi kesehatan lainnya. Namun, seberkas cahaya harapan datang melalui bantuan dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Mempawah.
“Kami Sangat Terbantu dan Bersyukur” Dengan mata yang berkaca-kaca, Siti Jamilah, ibu dari Mei Mei, mengungkapkan rasa syukurnya, Minggu 1 Desember 2024.
“Selama 15 tahun, Mei Mei harus hidup dengan segala keterbatasan. Dia lumpuh total dan kesulitan bergerak. Kami tak mampu membawanya berobat karena tidak punya BPJS, dan selama ini belum pernah ada bantuan seperti ini. Kami sangat berterima kasih kepada PSMTI atas kepedulian mereka. Kursi roda ini akan sangat membantu Mei Mei, begitu juga dengan susu dan popok yang diberikan,” ujar Siti Jamilah dengan suara yang bergetar.
Kepedulian Orang Tionghoa di Mempawah untuk Mereka yang Membutuhkan
Sekretaris PSMTI atau Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Kabupaten Mempawah, Zimmy Alexander Phua, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari komitmen organisasi untuk membantu masyarakat kurang mampu, khususnya dalam bidang kesehatan.
“PSMTI adalah organisasi sosial yang bergerak membantu mereka yang membutuhkan, termasuk keluarga seperti Pak Heriyanto dan Ibu Siti Jamilah. Kami berharap bantuan berupa kursi roda, popok, dan susu ini dapat meringankan beban mereka,” ujar Zimmy.
Ia juga menekankan bahwa PSMTI hadir sebagai bentuk kontribusi masyarakat Tionghoa untuk mendukung kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
“Harapan kami, dengan bantuan ini, keluarga mereka merasa lebih terbantu. Kami, masyarakat Tionghoa, ingin berpartisipasi membantu pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan bagi semua kalangan,” tambahnya.
Bantuan ini memberikan secercah harapan baru bagi keluarga Mei Mei, yang selama ini harus berjuang keras dalam keterbatasan. Kisah mereka mengingatkan kita semua akan pentingnya solidaritas dan kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan. ***
Laporan: Bung Ranie