Sambas

Kontrakan Kebakaran di Mensere, Vita Merenung Sembari Peluk Erat Kera Miliknya 

×

Kontrakan Kebakaran di Mensere, Vita Merenung Sembari Peluk Erat Kera Miliknya 

Sebarkan artikel ini
Rumah kontrakan di Mensere, Kecamatan Tebas, kebakaran, Kamis 1 Agustus 2024./Foto JEJARING KALBAR.
Rumah kontrakan di Mensere, Kecamatan Tebas, kebakaran, Kamis 1 Agustus 2024./Foto JEJARING KALBAR.

JEJARINGKALBAR.ID, -Rumah kontrakan di RT 05 RW 07, Dusun Bumi Asih, Desa Mensere, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas kebakaran, Kamis 1 Agustus 2024, sekitar pukul 09.30 malam WIB.

Penghuni rumah, Vita (40) nampak syok karena kehilangan harta benda. Ia merenung menyaksikan petugas menyemprot api kebakaran, sembari memeluk erat seekor kera peliharaan bernama Miki. Ia bilang, kera itu sudah dipelihara kurang lebih dua tahun.

Vita (40) penghuni rumah kontrakan yang kebakaran sedang memeluk kera miliknya bernama Miki, Kamis 1 Agustus 2024/Foto JEJARING KALBAR.
Vita (40) penghuni rumah kontrakan yang kebakaran sedang memeluk kera miliknya bernama Miki, Kamis 1 Agustus 2024/Foto JEJARING KALBAR.

Saksi mata melihat api berawal dari dapur. Saat kebakaran, warga sekitar panik dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Tidak lama berselang, sejumlah pemadam kebakaran swasta tiba di lokasi.

Selang satu jam, api berhasil dipadamkan. Namun sebagian dapur sudah jadi arang. Untung saja, bangunan secara keseluruhan masih dapat diselamatkan. Api tak cepat membesar karena pertolongan warga secepat kilat.

Vita mengatakan, musibah itu terjadi ketika dia sedang pergi mengurut tetangga. Ibu sebatang kara itu mengaku syok ketika warga memberitahu kalau rumah yang dikontraknya baru lima bulan kebakaran.

“Kaget, tadi saya lagi mengurut tetangga, tiba-tiba diberitahu rumah saya kebakaran. Padahal saya tidak ada memasak apa-apa. Saat saya tinggalkan, saya sudah yakin dapur itu aman semua,” katanya.

Vita mengatakan, terakhir dia memasak nasi dan sayur tadi sore. Jadi dia yakin betul bahwa dapurnya sudah aman, kendati dia tidak bisa memastikan apakah masih ada sisa-sisa arang di tungku.

“Saya sudah mengontrak rumah ini lima bulan, suami saya sudah tidak ada, anak saya satu di Kuching Malaysia, satunya di Pontianak. Jadi saya tinggal sendirian di sini,” katanya. ***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *