Mempawah

Warga Sungai Pinyuh Sebenarnya Resah, Drainase Ruko Mampet Ini Sebabkan Genangan

×

Warga Sungai Pinyuh Sebenarnya Resah, Drainase Ruko Mampet Ini Sebabkan Genangan

Sebarkan artikel ini
GENANGAN, bukan kenangan tapi bikin hati sama-sama gundah gulana. Harusnya genangan ini diatasi, biar masyarakat tidak gundah gulana lagi.
GENANGAN, bukan kenangan tapi bikin hati sama-sama gundah gulana. Harusnya genangan ini diatasi, biar masyarakat tidak gundah gulana lagi.

SUNGAI PINYUH, JEJARING – Hujan deras yang mengguyur wilayah Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Jumat (30/5/2025), kembali memunculkan genangan di pertigaan menuju Anjongan. Air meluber hingga ke badan jalan dan menutupi sebagian besar tikungan, memaksa pengendara untuk ekstra hati-hati agar tak tergelincir atau mengalami kecelakaan.

Warga menyebut kondisi ini bukan kejadian baru, melainkan masalah klasik yang tak kunjung diselesaikan. “Setiap hujan turun, pasti tergenang. Drainasenya mampet dan air lambat surut,” ujar Junaidi, warga setempat.

Ia mengungkapkan bahwa masalah drainase sudah terjadi sejak lama, bahkan sebelum kompleks ruko di kawasan tersebut terbakar beberapa tahun silam. Ironisnya, meskipun ruko telah dibangun ulang, saluran air tetap dibiarkan sempit, dangkal, dan minim perawatan.

“Waktu ruko dibangun lagi, kami kira saluran air ikut diperbaiki. Tapi nyatanya tidak. Air hujan tetap tergenang, apalagi kalau hujannya deras,” jelas Junaidi.

Genangan air di tikungan ini bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan. Posisi tikungan yang padat kendaraan, terutama di malam hari, membuat risiko kecelakaan meningkat. Selain itu, kondisi jalan yang terus-menerus tergenang mempercepat kerusakan aspal, menambah kerugian bagi pengguna jalan dan pemerintah.

Warga pun mendesak pemerintah di semua tingkatan dari kelurahan hingga kabupaten agar segera turun tangan dan tidak lagi saling lempar tanggung jawab.

“Seharusnya saat pembangunan ruko, drainase jadi prioritas. Percuma bangunan megah kalau depan jalannya berubah jadi kolam setiap hujan,” tambah Junaidi.

Lurah Sungai Pinyuh, Al Azhar, membenarkan bahwa pihak kelurahan telah berupaya menghadirkan Dinas PUPR, Pemerintah Kecamatan, hingga pihak kontraktor. Namun, hingga kini belum ada langkah nyata untuk menyelesaikan persoalan tersebut. *** (Bung Ranie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *