SAMBAS, JEJARING KALBAR – Santo, warga Dusun Bumi Asih, Desa Mansere, menjadi korban gigitan buaya saat mencari ikan di Perapakan, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas pada Jumat (4/4/2025).
Mahdi, saksi mata kejadian tersebut, menceritakan bahwa saat itu perahu Santo diparkir sekitar 400 meter dari tempatnya membantu Mahdi menyusun pancing.
“Kami datang untuk mengangkat pancing. Setelah selesai, Santo nekat berenang menuju perahunya, yang berjarak sekitar 10 meter. Ternyata, seekor buaya sudah menunggu di balik kayu yang gelap. Dia lupa membawa senter,” ujar Mahdi.
Karena kondisi yang gelap, buaya langsung menyambar Santo.
“Dari jauh, saya menyorotkan senter dan situasi terlihat aman. Namun, tiba-tiba buaya itu menyerang dengan ganas. Tidak lama kemudian, terdengar suara kera bersahutan, lalu Santo berteriak minta tolong. Saya bertanya apa yang terjadi, lalu segera bergegas menggunakan perahu,” kata Mahdi.
Ia melanjutkan, saat disorot dengan senter, Santo masih dalam cengkeraman buaya.
“Saya lihat Santo belum muncul. Tangannya masih digigit buaya. Dalam kondisi itu, dia berusaha menahan sakit dengan menekuk kepala buaya. Namun, buaya tersebut menghempaskan tubuhnya dengan kuat. Tulangnya kelihatan, dan tangan kirinya nyaris putus, hanya tersisa kulit di bagian siku. Tangan kanannya pun sobek akibat gigitan buaya, sementara tulang rusuknya patah,” ungkap Mahdi.
Menurutnya, buaya yang menyerang Santo berwarna hitam dengan panjang sekitar 3 hingga 4 meter.
“Alhamdulillah, Santo masih selamat,” tutup Mahdi. *** (Sera)
