Sambas

Upgrade Kapasitas Diri, Penyuluh Pertanian di Sambas Ikuti Training of Trainers Budidaya Padi dan Jeruk

×

Upgrade Kapasitas Diri, Penyuluh Pertanian di Sambas Ikuti Training of Trainers Budidaya Padi dan Jeruk

Sebarkan artikel ini
Upgrade Kapasitas Diri, Penyuluh Pertanian di Sambas Ikuti Training of Trainers Budidaya Padi dan Jeruk
Upgrade Kapasitas Diri, Penyuluh Pertanian di Sambas Ikuti Training of Trainers Budidaya Padi dan Jeruk

JEJARINGKALBAR.ID, –Kementerian pertanian melalui Program ICARE (Integrated Corporation of Agricultural Research, Development and Empowerment) atau Program Korporasi, Penelitian, Pengembangan, dan Pemberdayaan Pertanian Terpadu mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.

ICARE bertujuan untuk mendukung pengelolaan kawasan dan rantai nilai komoditas pertanian yang berkelanjutan dan inklusif. Selain itu, ICARE juga mengarah pada modernisasi, digitalisasi, dan adopsi konsep pertanian modern dan digital di tingkat petani.

Standardisasi bagi sektor pertanian menjadi suatu keharusan guna mendukung peningkatan produktivitas, efisiensi produksi, mutu barang dan jasa, perbaikan proses, sistem, serta kualitas tenaga kerja.

Semua ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk pertanian kita, melindungi konsumen, mendukung pelaku usaha, serta memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dan masyarakat, khususnya dalam hal keselamatan, keamanan, kesehatan, dan lingkungan hidup.

Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Barat melalui Program ICARE menggelar Pelatihan/Training of Trainer (ToT) Budidaya Jeruk dan Padi Bagi ASN Pertanian yang berlangsung selama 5 hari mulai 13-17 Mei 2024 di BPLP3K Anjungan, Kabupaten Mempawah.

Kegiatan ini diisi materi oleh para Widyaiswara dari BBPP Binuang, narasumber dari BPSI Jestro, serta BSIP Lahan Rawa yang memiliki kapasitas sesuai dengan bidang keahliannya.

Kegiatan Pelatihan/ToT bagi ASN diikuti oleh 50 orang peserta jabatan penyuluh dan fungsional lainnya. Sebanyak 13 orang dari BPSIP Kalimantan Barat, dan 37 orang dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas (BPP Tebas, Sambas, Jawai Selatan, Pemangkat, Sebawi, Semparuk, Jawai, Tekarang, Selakau, Selakau Timur, Teluk Keramat, Tangaran, Salatiga).

Materi pelatihan yang diajarkan meliputi tentang Kebijakan Pengembangan Korporasi Agribisnis, Pengelolaan Tanaman Padi Terpadu di Lahan Rawa , Produksi Buah berjenjang Sepanjang Tahun (BUJANGSETA) Tanamaan Jeruk.

Amran Sulaiman Menteri Pertanian menyampaikan bahwa penyuluh pertanian adalah pahlawan pangan dan garda terdepan menuju swasembada pangan. Amran menekankan agar penyuluh tidak mengeluh dan harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman untuk meraih kesuksesan.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menambahkan jika ingin pertanian maju maka majukan dahulu kualitas SDM khususnya Penyuluh Pertanian.

“Karena itu dengan Penyuluh Pertanian yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan yang dibutuhkan petani.

Acara dibuka langsung oleh Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Ir. Iskandar Mirza, M.M.

Di hadapan peserta pelatihan beliau mengatakan pealtihan ToT ini dapat menjadi pelecut semangat para penyuluh untuk menambah informasi terbaru terkait materi pelatihan yang diperlukan petani dilapangan sehingga dapat mensukseskan program ICARE di Kalbar menuju kedaulatan pangan.

“Saya mendukung penuh kegiatan ini dan berharap BSIP Kalimantan Barat dapat berlanjut mengadakan kegiatan seperti ini lebih banyak kepada para penyuluh untuk meningkatkan SDM penyuluh pertanian di Kalbar,” ujar Iskandar.

Kepala Balai BSIP Kalimantan Barat, Anjar Suprapto, S.T.P., M.P. menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ASN Pertanian dan memberikan pemahaman yang sama tentang GAP/PHT Jeruk dan Teknologi PTT/PHT Padi mendukung program ICARE di Kalimantan Barat yang berada Kabupaten Sambas dengan komoditas terpilih jeruk dan padi.

Di lain kesempatan, Bupati Sambas Satono, memuji perjuangan PPL Kabupaten Sambas dalam rangka turut menguatkan kondisi pangan di Kabupaten Sambas.

Perjuangan PPL beserta seluruh insan yang bergerak di dunia pertanian ini, Kabupaten Sambas menjadi kabupaten dengan pemasok 40% pangan di Kalbar ujar Satono

Salah satu peserta pelatihan Darma Irawan mengaku sangat antusias mendapat materi dan ilmu yang diberikan oleh para Widyaiswara dan pakar serta peneliti dalam kegiatan ToT Budidaya Jeruk dan Padi bagi ASN.

“Ini pengalaman yang baru bagi kami menerima ilmu serta teknologi-teknologi terbarukan yang nantinya dapat kami implementassikan di tingkat petani, apalagi materi yang disampaikan sangat sesuai dengan kondisi petani di Kabupaten Sambas,” kata Darma Irawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *