SAMBAS, JEJARING KALBAR, – Tokoh Muda Tionghoa Kabupaten Sambas, Henry, yang juga Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Sambas, menolak tegas transmigrasi baru ke Kalimantan Barat. Ia menilai transmigrasi baru hanya akan memperparah ketimpangan sosial, konflik lahan, dan memperbesar kecemburuan antara masyarakat lokal dan pendatang.
“Banyak warga lokal belum punya tanah, pekerjaan tetap, bahkan rumah pun tak layak. Tapi justru pendatang akan datang dengan fasilitas lengkap. Ini jelas tidak adil dan menyakitkan hati rakyat,” ujar Henry, Kamis 17 Juli 2025.
Henry menyoroti bahwa Kalimantan Barat selama ini telah menjadi ladang eksploitasi sumber daya, namun masyarakatnya tidak menikmati hasilnya. Ia menegaskan bahwa pemerintah seharusnya fokus membenahi infrastruktur, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan warga lokal sebelum menghadirkan pendatang baru.
“Kami sudah cukup jadi penonton di rumah sendiri. Jangan tambahkan beban sosial baru lewat transmigrasi. Pemerintah harus berpihak kepada masyarakat lokal, bukan hanya mengejar proyek,” tegasnya.
Ia meminta pemerintah menghentikan rencana transmigrasi baru dan mengalihkan anggaran tersebut untuk bedah rumah warga miskin, pembangunan jalan, serta penerangan desa-desa terpencil. “Kami tidak menolak manusia, tapi menolak kebijakan yang tidak adil,” pungkasnya. ***