JEJARINGKALBAR.ID Dalam upaya mengembangkan potensi lokal, dosen Universitas Muhammadiyah Pontianak, yakni Sukardi, Raudhatul Fadhilah dan Gunarto, bersama dengan mahasiswa, berhasil menjalankan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) untuk memberdayakan Kelompok Masyarakat Sungai di Kampung Beting, Pontianak Timur.
Program ini merupakan program pengabdian kepada mayarakat yang sepenuhnya didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikbudristek.
Program ini tidak hanya bertujuan mengoptimalkan transportasi tradisional di Sungai Kapuas, tetapi juga menciptakan wisata sungai yang menarik bagi wisatawan, dengan harapan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Kampung Beting, yang dikenal dengan pemandangan indah serta sejarahnya yang kaya, memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata sungai. Namun, selama ini, para penambang sampan di kawasan tersebut masih banyak yang menggunakan cara tradisional, dengan dayung manual dan perahu yang tidak dilengkapi fasilitas memadai.
Melalui kolaborasi ini, tim dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pontianak memperkenalkan berbagai inovasi, termasuk otomatisasi sampan menggunakan mesin, pemasangan kanopi anti air, dan penerapan lampu sel surya untuk operasional malam hari.
Inovasi tersebut memungkinkan sampan beroperasi lebih cepat dan efisien, bahkan di cuaca buruk, sehingga para penambang bisa terus bekerja dan meningkatkan penghasilan mereka. Namun, bukan hanya sekadar meningkatkan layanan transportasi, tim juga memperkenalkan program wisata sungai yang dirancang khusus untuk wisatawan.
Paket wisata ini menawarkan pengalaman menyusuri Sungai Kapuas sambil menikmati sejarah Pontianak melalui rekaman audio dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Wisatawan dapat menikmati perjalanan unik menyusuri sungai, dengan cerita menarik tentang Mesjid Jami’ yang bersejarah dan Keraton Kesultanan Pontianak yang merupakan kebanggaan warga Pontianak.
Selain meningkatkan layanan dan menambah daya tarik wisata, tim juga membantu memasarkan paket wisata ini secara online melalui media sosial dan marketplace.
Pendekatan digital ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan menjadikan Kampung Beting sebagai tujuan wisata baru yang populer. Dengan adanya pemasaran online, kelompok penambang sampan tidak lagi harus menunggu penumpang datang secara langsung, tetapi dapat menarik pengunjung dari berbagai daerah.
Melalui program ini, kolaborasi antara akademisi dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pontianak terbukti berhasil memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Wisata sungai yang baru dikembangkan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan sejarah Kampung Beting sebagai destinasi wisata sungai yang unik di Pontianak. Dengan inovasi yang terus berkelanjutan, Kampung Beting diharapkan dapat menjadi pusat wisata sungai yang berkembang pesat dan mendukung kesejahteraan masyarakat lokal.***