JEJARINGKALBAR.ID -Dalam sesi 3 Debat perdana Pilkada, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 02 ,Ria Norsan-Krisantus Kurniawan menegaskan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Kalimantan Barat, Rabu 23 Oktober 2024.
Sebagai Calon Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus menjelaskan strategi pasangan nomor urut 2 untuk memperbaiki situasi tak optimalnya vokasi melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta dan lembaga pendidikan.
Menurut Krisantus kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat harus disejajarkan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tentu harus seiring dengan kualitas SDM. Oleh sebab itu, ketika kami terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, kami akan menghidupkan kembali Balai Latihan Kerja (BLK) di Kalbar,” jelas Krisantus.
Krisantus mengungkapkan upaya meningkatkan SDM di Kalbar, Cagub dan Cawagub nomor urut 2 berkomitmen akan mengembalikan fungsi BLK. Tidak hanya di Entikong tetapi juga seluruh wilayah yang ada di Kalbar.
“Seperti yang kita ketahui, di Entikong ada BLK, tetapi tidak berfungsi optimal. Kami akan mendorong BLK tersebut dan BLK lainnya di Kalbar untuk bisa berfungsi maksimal,” ungkap Krisantus.
Selain itu, Krisantus juga menyoroti pentingnya peran investasi yang masuk ke Kalbar dalam pembangunan SDM lokal. Menurutnya selama ini dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari investasi lebih diarahkan ke pembangunan infrastruktur fisik.
Meski demikian, Krisantus berencana mengarahkan CSR ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan beasiswa bagi anak-anak setempat.
“Kami akan mendorong investasi yang masuk agar ikut berpartisipasi dalam membangun kualitas SDM di Kalbar. CSR-nya akan kami arahkan ke beasiswa untuk anak-anak di wilayah di mana investasi tersebut berada,” tegas Krisantus.
Krisantus juga menekankan pentingnya kolaborasi yang lebih intens antara pemerintah daerah dan sektor swasta untuk membangun SDM yang mumpuni di Kalbar, sesuai dengan kemajuan masa kini.
“Peran pemerintah dan swasta harus kita optimalkan dalam mengintensifkan pembangunan SDM di Kalbar. Ini penting karena SDM adalah senjata paling ampuh dalam menghadapi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,” pungkas Krisantus.*** (Rilis)