MEMPAWAH, JEJARING KALBAR – Ayup Priyadi salah satu warga di Jalan Pangsuma, Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah yang tinggal di rumah tidak layak huni berharap mendapat bantuan dari pemerintah
Ayup Priyadi, warga yang menempati rumah tidak layak huni mengatakan, rumah yang ditinggalinya sekarang ukuran 4 x 6 dan waktu dibuat tahun 2009, sejak awal dirinya menikah langsung membuat rumah.
Asal muasal rumah tersebut yakni dari teman Ayup yang kasihan melihat dirinya yang sudah menikah, namun belum mempunyai rumah. Untuk itu temannya mensupport dan membantu Ayup untuk membangun rumah tersebut.
“Karena waktu itu saya nggak punya dana kawan saya itu minta bantuan kepada teman-temannya ada yang ngasih atap genteng, ada yang berasal dari pembongkaran sekolahan karena tidak digunakan jadi dikasihkanlah dengan saya,” ujarnya.
“Ada kawan dia yang kerja somel dan dikasihlah dinding itu dan ada juga yang ngasih papan semperan, tongkat papan dan untuk triplek ini dikasih tetangga,” timpalnya.
Ia mengungkapkan bahwa segala barang-barang yang ada untuk membangun rumah tersebut merupakan pemberian temannya. Bahkan tukang yang membangun rumahnya yakni teman-temannya sendiri.
“Untuk atap karena atap genteng jadi kalau angin itu goyang, rumahnya ikutan goyang karena gantengnya berat sedangkan untuk penopangnya itu kayu lokal,” ucapnya.
Ia juga menceritakan bahwa ada bagian rumah yang sudah dimakan rayap dan terputus karena di sering banjir. Tak hanya itu rumahnya juga kerap terendam banjir hingga mencapai ketinggian 65 cm. Untuk itu ia berharap dapat mendapatkan bantuan pemerintah.
“Saya berharap untuk untuk mendapat bantuan dari pemerintah, karena anak saya sudah 3 dan kamar cuman satu karena kalau hanya mengharapkan penghasilan hanya cukup untuk di situs dan saat ini kan perekonomian susah hanya cukup untuk makan,” tutupnya.