Sambas

Terungkap! Kakek Penjual Sayur di Jembatan Sekura Meregang Nyawa Akibat Luka Sedalam 8,5 CM

×

Terungkap! Kakek Penjual Sayur di Jembatan Sekura Meregang Nyawa Akibat Luka Sedalam 8,5 CM

Sebarkan artikel ini
Korban tergeletak di TKP penganiaya Jembatan Sekura, Kamis 15 Agustus 2024/Foto tangkapan layar video amatir warga.
Korban tergeletak di TKP penganiaya Jembatan Sekura, Kamis 15 Agustus 2024/Foto tangkapan layar video amatir warga.

JEJARINGKALBAR.ID, -Kakek penjual sayur berinisial PN (72) yang dianiaya di Jembatan Sekura, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, ternyata meninggal dunia akibat luka yang merobek perut sedalam 8.5 centimeter dan lebar 4,5 centimeter.

Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Rahmad Kartono mengatakan, luka yang merobek perut korban disebabkan tikaman senjata tajam yang dilakukan tersangka WS (13), sehingga korban mengalami pendarahan dan meninggal dunia di Puskesmas Sekura.

“Hasil analisis VER oleh dokter Elvira di Puskesmas Sekura, korban meninggal akibat luka sayatan dengan lebar 4,5 centimeter dan lebar 8,5 centimeter,” ujar AKP Rahmad Kartono kepada media ini, Jumat 16 Agustus 2024.

Lebih lanjut, AKP Rahmad Kartono mengatakan, pihak kepolisian yaitu penyidik Satreskrim Polres Sambas akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka. Hal itu menjadi penting mengingat tersangka adalah anak di bawah umur.

“Tersangka tidak sekolah dan tidak bisa baca tulis. Kemarin ia kami amankan dia di Teluk Kalong, Desa Sungai Serabek, Kecamatan Teluk Keramat tanpa perlawanan. Kemudian untuk barang bukti senjata tajam, dibuang tersangka ke Sungai Sekura,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial, seorang anak laki-laki diduga menganiaya kakek penjual sayur di Jembatan Sekura, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Kamis 15 Agustus 2024.

Peristiwa nahas di Jembatan Sekura itu menjadi perhatian masyarakat luas lantaran korban yang sehari-hari disapa Teran dikabarkan meninggal dunia di Puskesmas Sekura, usai dianiaya.

Diketahui, korban memang sehari-hari berjualan sayur dan buah di Jembatan Sekura. Seperti nanas, timun, kacang panjang, serai dan lain-lain. Di usianya yang sudah lanjut, korban berangkat pergi pulang menggunakan sepeda.

Kapolsek Teluk Keramat, IPTU Dwi Hendi hanya membenarkan peristiwa tersebut, namun tak berani memberi penjelasan lebih rinci soal kronologi penganiayaan yang merenggut nyawa korban.

“Perkara ini ditangani Polres Sambas. Langsung ke sana saja untuk lebih jelas,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini lewat pesan WhatsApp.

Sementara untuk anak laki-laki yang diduga menjadi pelaku penganiaya, dari video yang beredar di media sosial sudah diamankan pihak kepolisian. Hal itu didukung oleh pernyataan Kapolsek Teluk Keramat.

Isu liar di media sosial menyebut anak tersebut gangguan jiwa, namun itu harus dibuktikan dengan pemeriksaan kesehatan jiwa oleh dokter spesialis jiwa.

Media ini sudah mengkonfirmasi Kasat Reskrim Polres Sambas dan Paur Humas Polres Sambas namun sampai berita ini diterbitkan, pihak-pihak tersebut belum menjawab. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *