Sambas

Ternyata Ini Sebab Ratusan Warga Desa Lumbang Marah dan Demo di Kantor Desa, Dana Koperasi Rp1,4 Miliar Senyap?

×

Ternyata Ini Sebab Ratusan Warga Desa Lumbang Marah dan Demo di Kantor Desa, Dana Koperasi Rp1,4 Miliar Senyap?

Sebarkan artikel ini
Ratusan warga Desa Lumbang, Kecamatan Sambas, menggeruduk kantor desa, Kamis (6/2/2025). Mereka menuntut kejelasan terkait dana plasma sawit yang diduga tidak diterima selama bertahun-tahun.
Ratusan warga Desa Lumbang, Kecamatan Sambas, menggeruduk kantor desa, Kamis (6/2/2025). Mereka menuntut kejelasan terkait dana plasma sawit yang diduga tidak diterima selama bertahun-tahun.

SAMBAS, – Ratusan warga Desa Lumbang, Kecamatan Sambas, menggeruduk kantor desa, Kamis (6/2/2025). Mereka menuntut kejelasan terkait dana plasma sawit yang diduga tidak diterima selama bertahun-tahun.

Dana tersebut merupakan kompensasi dari perusahaan sawit PT Mulia Indah yang seharusnya disalurkan setiap tahun sejak 2017. Namun, banyak warga yang mengaku tidak pernah menerima bantuan tersebut.

Aksi unjuk rasa yang dimulai dengan tuntutan transparansi berakhir ricuh, memaksa pihak kepolisian turun tangan. Kepala Desa Lumbang, Mahmud beserta beberapa perangkat desa akhirnya diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut, terkait dugaan penyalahgunaan dana plasma sawit yang diduga tidak disalurkan dengan benar kepada masyarakat.

Masalah ini berawal dari perjanjian antara PT Mulia Indah dan warga Desa Lumbang, yang mengatur bahwa dana plasma seharusnya dibagikan melalui kepala desa. Namun, sejak 2017, dana tersebut tidak pernah sampai kepada warga.

Warga menyebutkan bahwa dana koperasi Mandiri Bintang Bersama yang harusnya diterima pada 2019 justru hilang di tengah proses distribusi.

Saipul, salah satu warga, mengungkapkan bahwa pembagian dana plasma selama ini dikelola oleh kelompok tani yang hanya melibatkan sedikit orang, sementara mayoritas warga tidak mendapatkan bagian.

Ia menyebutkan, pada 2023-2024, dana hanya disalurkan ke dua dusun tanpa adanya rapat atau konsultasi terbuka dengan warga lainnya. Situasi ini menambah rasa ketidakadilan di kalangan masyarakat.

Selain menuntut kejelasan dana, warga juga mendesak pembubaran kelompok tani yang dianggap hanya menguntungkan segelintir orang.

Agus, warga lainnya, menyatakan bahwa dana yang seharusnya untuk kepentingan bersama malah terkonsentrasi pada kelompok tertentu, dan meminta agar dana tersebut didistribusikan secara merata dan transparan.

Warga juga menuntut agar dana yang diduga disalahgunakan, dengan total kerugian mencapai 1,4 miliar rupiah, segera dikembalikan.

Mereka meminta pengelolaan yang lebih adil dan terbuka untuk semua warga Desa Lumbang, tanpa ada diskriminasi atau monopoli oleh kelompok tertentu.

Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan penyelewengan dana plasma sawit ini. Kepala Desa Lumbang, Mahmud dan beberapa perangkat desa yang terlibat akan menjalani pemeriksaan guna menentukan apakah ada unsur pidana dalam kasus ini.

Sementara itu, warga berharap aksi ini akan membawa perubahan dalam pengelolaan dana yang lebih transparan dan adil di masa depan. *** (Urai Rudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *