Sambas

Suliati Sebut Ada 5.071 Hektar Lahan Sawah Siap Panen di Kecamatan Tebas

×

Suliati Sebut Ada 5.071 Hektar Lahan Sawah Siap Panen di Kecamatan Tebas

Sebarkan artikel ini
Suliati, Penyuluh Pertanian Kecamatan Tebas.
Suliati, Penyuluh Pertanian Kecamatan Tebas.

SAMBAS, JEJARING KALBAR – Penyuluh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas menyebut Kecamatan Tebas sebagai salah satu lokasi andalan pertanian, dengan total 5.071 hektar lahan sawah yang siap panen. Hal ini disampaikan pada Senin, 7 Maret 2025.

Suliyati, Penyuluh Pertanian Kecamatan Tebas, mengatakan bahwa luas keseluruhan lahan pertanian di Kabupaten Sambas mencapai 15.000 hektar. Khusus di Kecamatan Tebas, Desa Mansere menjadi salah satu titik unggulan dengan 2.025 hektar lahan, dan 1.000 hektar di antaranya siap panen.

“Di Desa Mansere, merupakan salah satu lokasi andalan dengan sekitar 1.000 hektar lahan siap panen. Secara keseluruhan di Kecamatan Tebas, ada sekitar 5.071 hektar sawah yang juga siap dipanen. Ke depannya, kita harapkan bisa mencapai pola tanam tiga kali setahun,” ujarnya.

Ia juga memastikan bahwa proses panen berjalan lancar berkat ketersediaan alat panen modern.

“Untuk panen, sejauh ini tidak ada kendala berarti. Alat panen seperti combine harvester tersedia dari pemerintah maupun swasta. Kehadiran alat ini sangat membantu mempercepat proses panen dan tanam kembali. Dalam sehari, satu unit alat bisa memanen hingga 10 hektar. Untuk kawasan seluas 300 hektar, jika dikerjakan dengan beberapa unit kombayet, bisa selesai dalam waktu satu minggu,” jelasnya.

Meski demikian, ada beberapa tantangan yang dihadapi petani saat memasuki musim tanam.

“Tantangan utama biasanya terkait pengelolaan air. Selain itu, hama juga menjadi masalah, seperti tikus, hama putih, penggerek batang, dan sesekali wereng,” tambahnya.

Ia berharap target pemerintah untuk mencapai intensitas tanam tiga kali setahun dapat tercapai dengan dukungan semua pihak.

“Insyaallah, di Kecamatan Tebas sudah ada petugas BUPT yang aktif berkoordinasi dengan petani dan kelompok tani. Dengan kerja sama ini, kita optimistis target pemerintah untuk meningkatkan jumlah musim tanam menjadi tiga kali setahun bisa terwujud,” pungkasnya. *** (Sera)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *