SUNGAI PINYUH, JEJARING KALBAR – Meski sempat terancam tutup akibat kendala keuangan, aktivitas belajar di SD Bunda Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat tetap berlangsung pada hari pertama masuk sekolah, Senin 14 Juli 2025.
Ela, seorang guru honorer di sekolah tersebut, mengaku tetap berkomitmen menjalankan tugasnya meski menghadapi berbagai keterbatasan. “Saya sudah dua tahun mengajar di sini. Tahun lalu pegang kelas V, sekarang kelas VI. Karena saya wali kelas, saya mengajar hampir semua mata pelajaran, kecuali agama, bahasa Inggris, dan PJOK,” ungkapnya.
Ela menjelaskan bahwa saat ini hanya ada dua orang guru yang aktif mengajar di sekolah tersebut. Dirinya menangani mata pelajaran IPA, Seni Rupa, Bahasa Indonesia, Matematika, dan Pendidikan Pancasila. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi para guru adalah terkait gaji yang tidak menentu.
“Gaji kami sering telat. Misalnya hari ini dibayar sebagian, sisanya baru diberikan minggu depan. Kepala sekolah dan istrinya yang juga mengajar di sini bahkan sudah dua tahun tidak menerima gaji. Penyebabnya saya kurang tahu pasti, mungkin dari pihak yayasan,” jelas Ela.
Sementara itu, Valleri, salah satu siswa, mengungkapkan suasana belajar yang berbeda di hari pertama sekolah. “Rasanya sepi karena hanya ada beberapa orang saja. Tapi untuk aktivitas belajar, kami masih bisa menyesuaikan,” ucapnya. ***
Pewarta: Bung Ranie
Jangan lupa ikuti Facebook, Instagram dan Tiktok Jejaring Kalbar