Sambas

Sepuluh Hari Berlalu Keracunan di Galing Belum Jelas, Pengamat Hukum Desak Polisi Bekerja Cepat!

×

Sepuluh Hari Berlalu Keracunan di Galing Belum Jelas, Pengamat Hukum Desak Polisi Bekerja Cepat!

Sebarkan artikel ini
Polisi identifikasi sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan di Desa Sagu, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas.
Polisi identifikasi sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan di Desa Sagu, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas.

JEJARING KALBAR, -Sudah sepuluh hari berlalu sejak Kamis 24 Oktober 2024, penyebab keracunan massal yang diduga karena makanan di Desa Sagu, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, belum terungkap, Senin 4 November 2024.

Jejaring Kalbar mengkonfirmasi Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Rahmad Kartono untuk mengetahui perkembangan penyelidikan kasus keracunan yang melanda warga Desa Sagu sebanyak 72 orang tersebut, Senin 4 November 2024 sore.

Namun ternyata, sampai hari ini hasil uji laboratorium terhadap sampel yang dikirim penyidik Polres Sambas ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Kalbar belum ada. Artinya, kasus keracunan massal tersebut masih belum jelas, karena belum ada titik terang.

“Masih menunggu (hasil) dari Labfor. (Hasilnya) belum ada,” kata AKP Rahmad Kartono.

Menanggapi itu, Pengamat Hukum, Herman Hofi Munawar mendesak kepolisian agar bertindak cepat dalam melakukan penyelidikan. Sebab, harus ada kepastian atas kasus keracunan yang menimpa warga Desa Sagu.

“Polisi harusnya cepat dalam melakukan penyelidikan. Masa sepuluh hari melakukan uji laboratorium tidak selesai-selesai. Inikan menjadi atensi publik, apalagi 72 orang ini menyangkut manusia, bukan hewan,” ujarnya.

Herman mengatakan, jika penyidik Polres Sambas menghadapi kendala dalam penanganan kasus tersebut harusnya disampaikan ke publik melalui media, apa kendala yang dihadapi. Agar tercipta kolaborasi, dan masyarakat mengetahui perkembangannya.

“Saya mendorong penyidik Polres Sambas agar lebih presisi. Dalam arti mereka juga harus memikirkan bagaimana keracunan massal tersebut menjadi tanda tanya di masyarakat. Harusnya ada titik terang secepatnya,” katanya. ***

Sebelumnya diberitakan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *