Sambas

Sempat Gagal, Kini Usaha Kerupuk Amplang Selakau Milik Suyatmi Capai Omzet Rp.60juta

×

Sempat Gagal, Kini Usaha Kerupuk Amplang Selakau Milik Suyatmi Capai Omzet Rp.60juta

Sebarkan artikel ini
Kerupuk Amplang
Suyatmi Pengusaha Kerupuk Amplang di Selakau

SAMBAS, JEJARING KALBAR – Perjalanan panjang usaha rumahan milik Suyatmi pengusaha kerupuk ikan dari Desa Kuala, Kecamatan Selakau membuktikan bahwa kegigihan dan semangat pantang menyerah bisa menghasilkan omzet besar.

Sejak tahun 2013, Suyatmi menggeluti usaha kerupuk ikan yang sudah dirintisnya sejak era 1980-an. Sebelumnya ia mengaku sudah menggeluti usaha kerupuk ikan, namun kini sudah banyak diikuti oleh masyarakat lainnya.

Hal itu membuat Suyatmi kesulitan untuk memasarkan kerupuknya. Sehingga dirinya memutuskan untuk membuat kerupuk ikan jenis lain yang dikenal dengan sebutan kerupuk amplang yang berbahan ikan tenggiri.

“Penjualannya susah maju karena keramaian sudah berkurang, saya sempat mendatangi Dinas Perdagangan untuk meminta saran dan mempertimbangkan untuk beralih usaha,” ujarnya, Senin (26/5/2025).

Hingga akhirnya, Suyatmi memutuskan untuk mengikuti pelatihan di Kota Pontianak dan mencoba membuat kerupuk amplang. Meski demikian, usaha tersebut tidak langsung berhasil.

“Tiga kali saya gagal, habis modal sekitar tiga juta rupiah. Kadang tidak mengembang, jadinya kecil-kecil,” ungkap Suyatmi.

Suyatmi mengaku modalnya sempat menipis, hingga suatu hari teman anaknya memesan kerupuk amplang darinya. Sempat menolak, namun akhirnya ia tetap menerima pesanan tersebut.

Meski sempat ragu karena tidak punya modal, akhirnya ia tetap membuat kerupuk amplang dengan modal dari sang anak sebesar Rp.500.000 sebagai awal usaha.

“Saya coba cari di Google, ternyata cara yang saya praktekkan dulu beda. Saya ikuti yang di Google, dan Alhamdulillah berhasil,” tuturnya.

Dari modal Rp.500.000 itulah usaha kerupuk amplang milik Suyatmi mulai berkembang pesat. Kini, ia mampu membeli mobil, merenovasi rumah, dan bahkan membiayai kuliah anaknya.

Dalam satu minggu, ia bisa memproduksi 50 kilogram kerupuk dengan harga jual Rp.110.000 per kilogram. Namun, keuntungan bersih yang diperoleh hanya sekitar Rp.1.500.000 dari hasil penjualan setiap minggunya.

Berbeda dengan saat hari besar penjualan kerupuk amplang Suyatmi meningkat pesat. Seperti saat musim lebaran, omzet usahanya bisa mencapai Rp.60juta dan saat Natal lalu mencapai Rp.25juta.

Hingga kini, penjualan kerupuk amplang Suyatmi sudah tersebar di beberapa wilayah Kalbar, seperti Putussibau, Sintang, Sanggau Ledo, Sanggau Kapuas, Pontianak, Singkawang, hingga Sambas.

Berjuangan Suyatmi dalam menjual kerupuk amplangnya menjadi bukti nyata bahwa usaha kecil pun bisa menghasilkan pencapaian besar, asal dijalani dengan tekun, pantang menyerah dan terus belajar.(Sera)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *