Ketapang

Semarak Robo’-Robo dan Mandi Safar 1447 H, Bupati Ketapang Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya

×

Semarak Robo’-Robo dan Mandi Safar 1447 H, Bupati Ketapang Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya

Sebarkan artikel ini
Bupati Alexander
Semarak Robo’-Robo dan Mandi Safar 1447 H, Bupati Ketapang Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya

KETAPANG, JEJARING KALBAR, – Dalam rangka menjaga tradisi dan melestarikan budaya daerah, Bupati Ketapang, Alexander Wilyo hadir langsung dalam acara Robo’-Robo dan Mandi Safar 1447 H di Penambang, Kelurahan Kauman, Kecamatan Benua Kayong, Rabu (20/08/2025).

Kehadiran Bupati Alexander dalam acaea tersebut disambut meriah dengan tradisi Melayu berupa tabuhan gendang tar hadrah dan penampilan silat kutemare.

Acara yang digelar oleh Persatuan Lawang Kekayon (PLK) Ketapang ini merupakan agenda rutin setiap bulan Safar dalam kalender hijriah. Tahun ini, kegiatan juga dikaitkan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.

Dalam sambutannya, Bupati Alexander berharap kegiatan Robo’-Robo tahun depan dapat digelar lebih meriah dengan melibatkan masyarakat yang lebih banyak. Ia juga meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ketapang menjadikan acara ini sebagai agenda tahunan.

“Saya senang dengan kegiatan budaya daerah apa pun bentuknya. Karena itu, saya hadir untuk mengajak kita semua merawat, melestarikan, mengembangkan, bahkan mewariskan budaya-budaya tradisi agar tetap dikenal dan dicintai anak cucu kita,” ujar Bupati Alexander.

Lebih lanjut, Bupati Alexander menegaskan bahwa budaya merupakan jati diri, identitas, sekaligus harga diri masyarakat. Ia juga menyampaikan bahwa jabatan yang diembannya merupakan amanah besar dari rakyat, termasuk dalam menjaga budaya.

“Saya menjadi Bupati adalah mukjizat Tuhan, bukan karena saya hebat, pintar, atau banyak uang. Ini semua amanah masyarakat. Karena itu, jabatan ini akan saya gunakan untuk berbuat baik dan adil bagi seluruh suku dan agama di Kabupaten Ketapang,” tegas Bupati Alexander.

Dalam kesempatan ini, Bupati Alexander juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang untuk bersatu dan bergotong royong membangun Ketapang agar kejayaan daerah ini kembali terangkat.

“Ketapang adalah rumah besar kita semua. Harus kita rawat, kita jaga, dan kita bangun bersama-sama,” ungkap Bupati Alexander.

Acara ditutup dengan jamuan makan ketupat colet bersama masyarakat, dilanjutkan dengan prosesi Mandi Safar. Tradisi ini dilakukan dengan memandikan air yang telah didoakan kepada anak-anak pilihan panitia.

Mandi Safar sendiri merupakan tradisi masyarakat Melayu, khususnya di daerah pesisir, yang dilaksanakan pada Rabu terakhir bulan Safar. Prosesi ini diyakini sebagai bentuk syukur dan doa agar terhindar dari bala, sekaligus untuk membersihkan diri lahir dan batin.*** (Yoga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *