Mempawah

Robo-robo di SMAN 1 Sungai Pinyuh, Doa Bersama Mencegah Malapetaka

×

Robo-robo di SMAN 1 Sungai Pinyuh, Doa Bersama Mencegah Malapetaka

Sebarkan artikel ini
Suasana Robo-robo di SMA Negeri 1 Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalbar, Rabu 4 September 2024.
Suasana Robo-robo di SMA Negeri 1 Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalbar, Rabu 4 September 2024/Foto Istimewa

JEJARINGKALBAR.ID, -Pelajar dan guru SMA Negeri 1 Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalbar, melaksanakan kegiatan Robo-robo di sekolah. Hal itu adalah upaya melestarikan kearifan lokal dan budaya masyarakat, Rabu 4 September 2024.

Setiap pelajar SMA Negeri 1 Sungai Pinyuh, dengan kesadarannya sendiri membawa makanan dari rumah. Makanan dan minuman khas Robo-robo tersebut akan dibacakan doa tolak bala sebelum dinikmati bersama di lapangan luas, atau di halaman sekolah.

Kepala SMA Negeri 1 Sungai Pinyuh, Ismail mengatakan, kegiatan Robo-robo selalu diadakan setiap tahun di sekolah mereka. Selain doa tolak bala yang menjadi ritual utama Robo-robo, mereka juga mengadakan berbagai macam perlombaan.

“Robo-robo di sini selalu dibarengi dengan kegiatan yang sifatnya melestarikan budaya. Tahun ini, kami mengambil tema kearifan lokal dari Ketapang, yakni lomba syair gulung. Tahun lalu lomba lagu-lagu Melayu,” ujarnya.

Ismail mengatakan, Robo-robo telah mengajarkan peserta didik mereka tentang budaya dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat. Robo-robo juga merupakan Warisan Budaya Tak Benda yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejak 27 Oktober 2016.

“Robo-robo ini sudah menjadi budaya turun temurun di Mempawah. Ada nilai kebersamaan ketika menikmati makanan yang mereka bawa dari rumah. Di situ nanti mereka akan saling bertukar makanan, saling berbagi, merasakan satu sama lain. Tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan,” ujarnya.

Sementara itu, satu di antara pelajar SMA Negeri 1 Sungai Pinyuh, Wahyu mengatakan, Robo-robo memberikan mereka arti kebersamaan. Nilai-nilai persahabatan satu sama lain, dan mengajarkan mereka untuk saling berbagi. Di samping itu, Robo-robo juga dipercaya dapat melindungi mereka dari malapetaka.

“Bagi kami makna Robo-robo ini adalah doa tolak bala bersama. Supaya kita selalu dijauhkan dari malapetaka dan dilindungi oleh Allah SWT. Selain itu, kami di sini berbeda suku dan agama, tapi kami semua bersatu padu, melaksanakan kegiatan Robo-robo, dan saling berbagi makanan. Nilai inilah yang dapat kami ambil dari budaya Robo-robo,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *