SAMBAS, JEJARING KALBAR – Harga cabai di Kabupaten Sambas mengalami kenaikan signifikan dalam dua minggu terakhir akibat gagal panen yang disebabkan oleh banjir dan curah hujan yang tinggi.
Riki, seorang petani cabai di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, mengungkapkan bahwa saat ini harga cabai di tingkat petani berkisar antara Rp70.000 hingga Rp80.000 per kilogram.
“Untuk harga pasaran di tingkat petani, pengepul mengambil di kisaran Rp70.000 sampai Rp80.000 per kilogram. Itu harga dua hari yang lalu. Dua minggu lalu, harganya bahkan sempat mencapai Rp105.000 per kilogram,” ujarnya, Kamis (20/3/2025).
Menurut Riki, salah satu faktor utama yang menyebabkan lonjakan harga adalah banyaknya petani yang mengalami gagal panen.
“Banjir yang terjadi beberapa waktu lalu serta curah hujan yang tinggi membuat petani kesulitan mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman cabai. Selain itu, pasokan cabai dari Pulau Jawa juga berkurang, sehingga harga di tingkat petani lokal ikut naik,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika petani dari luar Kalimantan Barat juga memasuki masa panen, harga cabai biasanya lebih rendah karena pengepul cenderung mendatangkan cabai dari luar daerah.
“Ketika petani di luar Kalbar panen, harga cabai bisa lebih murah dari harga petani lokal. Biasanya, pengepul akan lebih banyak memasukkan cabai dari luar,” tutupnya. *** (Sera)