SAMBAS, JEJARING KALBAR, – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura menyalurkan bantuan alat pascapanen berupa satu unit roda tiga kepada Kelompok Tani Diah Suci di Desa Sarang Burung Danau, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas.
Bantuan yang bersumber dari APBD tersebut diharapkan mampu mendukung peningkatan kualitas produk hortikultura sekaligus memperkuat daya saing di pasar domestik maupun ekspor, Senin 22 September 2025.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum, menegaskan pentingnya pola pikir agribisnis bagi para petani.
Menurutnya, pertanian tidak cukup hanya sebatas menanam dan memanen, melainkan harus dikelola dengan konsep bisnis yang berkelanjutan.
“Saya mengajak petani untuk menerapkan konsep agribisnis dalam berbudidaya tanaman. Tanam, panen, lalu jual, sehingga uangnya bisa bergulir. Ekonomi pun bergerak dan semua pihak saling diuntungkan,” ujar Florentinus Anum.
Florentinus Anum juga berpesan agar bantuan yang diberikan dirawat dan dimanfaatkan secara maksimal demi kepentingan bersama. “Manfaatkan bantuan ini untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok tani,” tegasnya.
Sementara itu, Syarif, Ketua Kelompok Tani Diah Suci, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah dan berbagai pihak yang selama ini mendampingi mereka.
“Kami sangat bersyukur dan senang sekali dengan bantuan ini. Rasanya tidak percaya bisa mendapatkan roda tiga untuk menunjang kegiatan tani,” katanya.
Di lain pihak itu, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Jawai, Darma Irawan, menjelaskan bahwa wilayah Jawai memiliki potensi besar dalam pengembangan buah naga. Bahkan, kebun buah naga di kawasan ini tercatat sebagai yang terluas di Kabupaten Sambas, bahkan di Provinsi Kalimantan Barat.
“Buah naga Jawai terkenal manis dengan tingkat kemanisan (brix) sekitar 15 persen dan daya simpan hingga 14 hari. Kondisi ini membuatnya digemari konsumen, baik di dalam maupun luar daerah,” jelasnya.
Ia menambahkan, buah naga asal Jawai saat ini juga menjadi salah satu komoditas yang masuk dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan begitu, permintaan diperkirakan terus meningkat dan harga jual tetap terjaga.
“Bantuan roda tiga ini diharapkan dapat meringankan biaya angkutan dan mempermudah kelompok tani dalam mengangkut hasil panen,” tandasnya. ***