SAMBAS, JEJARING KALBAR– SMPN 1 Teluk Keramat menggelar pesantren kilat dalam rangka mengisi bulan suci Ramadan 1446 H/2025 M. Kegiatan ini diperuntukkan bagi ratusan siswa Muslim dan berlangsung selama tiga hari, mulai 17 hingga 19 Maret 2025, di lingkungan sekolah.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sambas, Prof. Dr. Sumar’in, S.E., M.Si., hadir sebagai pemateri utama. Dalam ceramahnya, ia menyampaikan lima pesan penting kepada para siswa, yaitu menjaga pergaulan, meningkatkan semangat dalam belajar, memperhatikan makanan dan minuman, mengubah perilaku menjadi lebih baik selama dan setelah Ramadan, serta menghormati orang tua dan guru.
“Pesantren kilat ini sangat baik bagi siswa dan remaja kita. Harapannya, mereka bisa mengubah perilaku menjadi lebih baik, khususnya dalam pergaulan, adab, serta akhlak terhadap orang tua dan guru,” ujar Sumar’in, yang merupakan alumni SMPN 1 Teluk Keramat tahun 1997-2000.
Selain menjabat sebagai Ketua MUI Kabupaten Sambas, Sumar’in juga merupakan Wakil Rektor Universitas Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas. Ia menegaskan bahwa pesantren kilat adalah kegiatan pendidikan keagamaan yang sangat positif bagi generasi muda.
“Sebagai seorang Muslim, kita harus selalu bersyukur. Jangan sampai kenikmatan dan ketenteraman yang kita miliki justru digunakan untuk hal-hal yang sia-sia atau bahkan membawa mudarat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Teluk Keramat, Derman, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan para siswa.
“Pelajaran agama di sekolah hanya beberapa jam saja. Oleh karena itu, kami berharap siswa dapat memperbanyak belajar agama di luar sekolah, seperti mengaji di lingkungan tempat tinggalnya,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya disiplin dalam mengikuti rangkaian kegiatan pesantren kilat, karena materi yang diberikan dapat menjadi bekal dalam lomba cerdas cermat Pendidikan Agama Islam (PAI) maupun lomba kultum.
“Semoga di masa depan, para siswa dapat menjadi penceramah, pendakwah, serta tokoh agama yang berkontribusi bagi daerah dan negara,” tambahnya.
Terakhir, Derman mengingatkan bahwa selain memenuhi kebutuhan fisik, seseorang juga harus memberi nutrisi bagi jiwa dan rohaninya melalui tausiah dan ceramah agama. ***