JEJARINGKALBAR.ID -Calon Gubernur nomor urut 2, Ria Norsan menyoroti strategi utama menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalbar mencapai 5,05% pada tahun 2023 yang ditanyakan pasangan nomor urut 01 pada ajang Debat Cagub Cawagub Kalbar, Rabu 23 Oktober 2024 malam.
Menanggapi pertanyaan mengenai langkah konkret yang akan diambil, Norsan menekankan pentingnya penguatan pendidikan vokasi dan dukungan terhadap UMKM sebagai kunci mengatasi masalah pengangguran.
“Langkah pertama yang akan kami ambil adalah meningkatkan kualitas sekolah vokasi dan sekolah kejuruan agar lulusan SMK bisa langsung bekerja,” tegas Ria Norsan.
Menurut Norsan, pendidikan vokasi yang tepat sasaran akan menciptakan tenaga kerja yang siap terjun ke dunia industri dan bisnis, mengurangi angka pengangguran terutama di daerah dengan TPT tinggi.
Selain itu, Ria Norsan juga menggarisbawahi peran UMKM dalam menekan angka pengangguran. Menurutnya, pengembangan sektor UMKM dapat meningkatkan ekonomi daerah sekaligus membuka peluang kerja baru.
“Kami akan membina UMKM agar lebih maksimal dalam berusaha. UMKM yang kecil akan kami dorong menjadi menengah, dan yang menengah kami bantu menjadi besar. Ini akan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan,” ungkap Norsan.
Selain itu, Norsan juga menekankan pentingnya menarik investor untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Ia menyebutkan beberapa perusahaan besar seperti PT BAI dan PT WHW yang telah beroperasi di Kalbar sebagai contoh kontribusi investor dalam menyerap tenaga kerja lokal.
“Dengan investasi yang masuk, kita akan mampu mengurangi pengangguran. Ini akan menambah tenaga kerja di daerah kita,” ujar Norsan.
Terkait tanggapan dari calon nomor urut 1, yang menyebutkan pentingnya sertifikasi keahlian bagi lulusan perguruan tinggi, Norsan menyatakan bahwa hal tersebut adalah pelengkap dari strategi yang Ia sampaikan.
Norsan juga mengingatkan pentingnya penanganan masalah pendidikan dasar di Kalbar, yang saat ini masih menghadapi tantangan dalam hal lama jangka waktu sekolah.
“Lama sekolah kita masih di angka 8,2 tahun, artinya masih banyak anak-anak kita yang belum menyelesaikan pendidikan SMA. Saya hanya mengingatkan, mungkin bapak lupa,” kata Norsan mengingatkan Sutarmidji.
Menurut Norsan, jika strategi pendidikan vokasi, pengembangan UMKM dan dukungan terhadap investasi dipadukan, maka Kalbar akan mampu menurunkan angka pengangguran secara signifikan.*** (Rilis)