JEJARING KALBAR, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang terus menggenjot pembangunan infrastruktur strategis, salah satunya Jembatan Pawan VI. Jembatan ini akan menghubungkan Desa Ulak Medang di Kecamatan Muara Pawan dengan Desa Makmur Abadi di Kecamatan Sungai Melayu Rayak.
Pada tahun 2024, Pemkab Ketapang telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp38 miliar untuk melanjutkan pembangunan jembatan yang mulai dikerjakan secara bertahap sejak 2021.
Jembatan Tipe A dengan Usia 100 Tahun
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Ketapang, Dennery, menjelaskan bahwa Jembatan Pawan VI merupakan jembatan tipe A yang dirancang membentang sepanjang 367 meter dengan lebar sembilan meter. Struktur jembatan ini dirancang tahan hingga 100 tahun.
“Jembatan ini merupakan bagian dari jalan ringroad yang menghubungkan Pesaguan ke Desa Kepuluk, lalu ke Makmur Abadi, Sungai Melayu, hingga Ulak Medang, Muara Pawan,” jelas Dennery saat ditemui di lokasi proyek pada Senin (18/11/2024).
Selain itu, jembatan ini akan menjadi penghubung strategis antara kawasan industri Kabupaten Ketapang dengan Kawasan Cepat Tumbuh Kuala Tolak-Kuala Satong, sesuai rencana pembangunan terpadu Pemkab Ketapang dan pemerintah pusat.
Dukungan Anggaran dan Target Penyelesaian
Dennery menambahkan bahwa proyek pembangunan jembatan ini akan berlanjut hingga tahun 2025, dengan anggaran tambahan sebesar Rp37 miliar dari APBD. Total anggaran awal proyek ini diperkirakan mencapai Rp120 miliar, namun sebagian akan ditanggung oleh pemerintah pusat, sehingga beban anggaran Pemkab Ketapang berkurang menjadi Rp98 miliar.
“InsyaAllah, proyek ini akan selesai pada akhir 2025 dan bisa diresmikan,” ungkap Dennery optimis.
Jembatan Pawan VI juga diharapkan mengurangi beban lalu lintas di Jalan Pelang-Sungai Kepuluk. Selain mempersingkat perjalanan menuju Pontianak dan Sukadana, jembatan ini akan mempermudah distribusi barang dan jasa serta meningkatkan efisiensi logistik di wilayah Ketapang.
Progres dan Dukungan Masyarakat
Pelaksana lapangan proyek, Syarif Abdillah, melaporkan bahwa hingga Minggu ke-24 (16 November 2024), progres pembangunan telah mencapai 64 persen. Proses pemancangan pilar jembatan ditargetkan selesai pada awal Desember, sementara penyelesaian kontrak kerja dijadwalkan rampung pada 28 Januari 2025.
“Kendala terbesar kami adalah mobilisasi alat saat air surut. Selama 44 hari, pekerjaan terhenti karena kondisi sungai kering,” jelas Syarif.
Sementara itu, masyarakat Desa Ulak Medang dan Desa Makmur Abadi memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan ini. Kepala Desa Ulak Medang, Isnaini, mengungkapkan bahwa kedua desa bahkan telah menghibahkan masing-masing 3.000 meter persegi lahan untuk mendukung proyek tersebut.
“Kami berterima kasih kepada Bupati Martin Rantan dan Wakil Bupati Farhan atas pembangunan ini. Jembatan ini tidak hanya akan meningkatkan taraf hidup dan perekonomian, tetapi juga mendorong desa kami dari status berkembang menjadi desa mandiri,” tutur Isnaini.
Dengan komitmen pemerintah daerah, dukungan anggaran, serta antusiasme masyarakat, Jembatan Pawan VI diharapkan menjadi tonggak penting dalam percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ketapang. *** (Yoga)