MempawahSintang

Pembangunan ‘Jembatan Tol’ di Jalan Raya Galang Ternyata Habiskan Dana Puluhan Juta

×

Pembangunan ‘Jembatan Tol’ di Jalan Raya Galang Ternyata Habiskan Dana Puluhan Juta

Sebarkan artikel ini
Banjir
Curah hujan tinggi yang terus melanda kawasan Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, menyebabkan banjir

JEJARING KALBAR, –Curah hujan tinggi yang terus melanda kawasan Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, menyebabkan banjir berkepanjangan yang merendam Jalan Raya Desa Galang, Jumat 13 Desember 2024.

Jalan lintas kabupaten tersebut kini menjadi hambatan serius bagi warga dan pengguna jalan, terutama pengendara motor. Kondisi ini diperparah dengan posisi jalan yang rendah sehingga air mudah menggenang.

Sebagai respons atas kondisi ini, warga setempat mengambil inisiatif untuk membangun jembatan kayu sepanjang 250 meter di sisi kiri dan 250 meter di sisi kanan jalan. Jembatan yang disebut sebagai “jembatan tol” ini bertujuan memudahkan akses bagi pengguna jalan.

Mued, warga yang menggagas pembangunan jembatan tersebut, mengatakan pembangunan satu sisi jembatan saja menghabiskan biaya sekitar Rp18 juta.

Jembatan itu ada dua sisi, bisa dihitung jembatan dengan panjang yang sama dan material yang sama. Sudah pasti biayanya juga kurang lebih sama, tinggal dikalikan dua sehingga totalnya Rp.36 juta.

“Jembatan ini sudah berfungsi sekitar dua mingguan. Untuk biaya pembangunan memang belum balik modal karena sumbangan dari pengendara sifatnya sukarela. Ada yang memberi Rp1.000, Rp2.000, bahkan ada yang Rp10.000,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa jembatan ini dibuat demi kenyamanan pengguna jalan tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun. Lagipula, selama ini warga di sana juga selalu membantu pengguna jalan melewati banjir.

Kursanti, salah satu pengguna jalan yang sehari-hari melintas untuk bekerja di Puskesmas Sungai Pinyuh, mengungkapkan rasa lega atas adanya jembatan tersebut.

“Dengan adanya jembatan ini sangat terbantu. Kalau melintas, sumbangannya seikhlasnya saja, bahkan kalau tidak ada uang tidak masalah,” katanya.

Ia sangat berharap perhatian serius dari pemerintah daerah. Dirinya meminta agar jalan tersebut segera diperbaiki atau ditinggikan untuk mengatasi banjir yang terus berulang.

“Kami mohon Pemda dan Dewan melihat dan memikirkan solusi jangka panjang agar kami tidak terus-menerus mengalami kesulitan ini,” kata Kursanti.

Lasmini, salah satu warga yang bertugas menjaga jembatan dan mengumpulkan sumbangan, menyebutkan bahwa rata-rata hasil sumbangan harian mencapai Rp1 juta.

“Hasilnya dibagi untuk perbaikan jalan dan pemeliharaan jembatan. Kalau malam, jembatan dijaga satu orang, sementara siang ada tiga orang yang bergantian berjaga,” jelasnya.

Keberadaan jembatan ini juga memastikan keamanan pengendara. Malik, warga yang sering membantu di lokasi, menyebutkan bahwa sejauh ini belum ada laporan kecelakaan di jembatan tersebut.

“Kalau ada yang takut melintas, kami bantu antar sampai ke tempat yang aman dari banjir,” katanya.

Kondisi banjir di Jalan Raya Desa Galang menjadi pengingat akan pentingnya infrastruktur jalan yang layak dan tangguh, terutama di wilayah yang rentan bencana seperti ini.

Semangat gotong royong warga patut diapresiasi, namun tanggung jawab utama tetap berada di tangan pemerintah untuk memberikan solusi jangka panjang. ***

Pewarta: Bung Ranie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *