JejaringKalbar.ID Mahasiswa Pendididiknan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak, Seritami melakukan Program Asistensi Mengajar melalui Program Ekstrakurikuler pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler PMR di SMA Negeri 1 Selakau pada hari Rabu (8/5).
Dalam kegiatan ini Mahasiswa Seritami mengadakan kegiatan sosialisasi di SMA Negeri 1 Selakau tentang pemanfaatan ciplukan (Physalis angulata) sebagai obat tradisional untuk mengobati hipertensi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa mengenai manfaat tanaman obat yang mudah dijumpai.
Seritami menyampaikan bahwa program tersebut dilakukan karena siswa belum mengetahui manfaat ciplukan sebagai obat herbal hipertensi di SMA Negeri 1 Selakau
Sosialisasi yang berlangsung pada hari Rabu tersebut disambut dengan baik oleh siswa yang mengikuti kegiatan organisasi PMR dan guru pembina PMR di Sekolah SMA Negeri 1 Selakau.
Mahasiswa Seritami menyampaikan informasi mengenai tanaman ciplukan (Peperomia pellucida) yang memiliki khasiat dalam menurunkan tekanan darah tinggi. Tanaman yang mudah ditemukan ini ternyata mengandung senyawa aktif yang bermanfaat sebagai obat herbal seperti flavonoid, saponin, dan polifenol yang terbukti dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Seritami tidak hanya memberikan penjelasan teoritis tetapi juga demonstrasi cara mengolah ciplukan menjadi jus dan rebusan yang siap dikonsumsi. Pengetahuan ini bisa langsung diterapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Cara membuat obat herbal dari ciplukan sebagai obat hipertensi yaitu ciplukan diambil dari kebun sebanyak 2 sampai 3 batang lalu dibersihkan, setelah dibersihkan ciplukan dipotong menjadi 4 bagian, ciplukan tersebut direbus dengan air sebanyak 1 gelas besar ( kurang lebih 200 ml) setelah itu rebus ciplukan sekitar 10-15 menit, setelah mendidih air rebusan ciplukan di dinginkan lalu disaring dan kemudian air rebusan ciplukan di minum 2 kali sehari.
Salah satu siswa, Hartati, mengungkapkan ketertarikannya setelah mengikuti sosialisasi ini.
“Sebelumnya, saya tidak tahu bahwa ciplukan bisa dijadikan obat. Setelah mendengar penjelasan dan melihat demonstrasi langsung, saya jadi ingin mencoba membuat sendiri di rumah,” kata Hartati dengan antusias, Kamis (11/7).
Pembina PMR di Sekolah SMA Negeri 1 Selakau, Ibu Alina Noviana, mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh Seritami.
“Kami sangat berterima kasih kepada Seritami dan Universitas Muhammadiyah Pontianak atas kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Edukasi tentang tanaman obat seperti ciplukan sangat penting untuk menambah wawasan siswa kami,” ujar Ibu Alina Noviana.
Di akhir acara, Seritami membagikan panduan tentang pengolahan dan konsumsi ciplukan yang aman dan efektif. Selain itu, sesi tanya jawab juga diadakan untuk memastikan semua peserta memahami informasi yang diberikan.
“Saya berharap siswa-siswa di sini dapat menyebarkan pengetahuan ini kepada keluarga dan masyarakat sekitar, sehingga manfaat ciplukan sebagai obat tradisional dapat dirasakan oleh lebih banyak orang,” harap Seritami.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari program Ekstrakurikuler pada kegiatan Asistensi Mengajar di Sekolah dilakukan oleh mahasiswa Seritami. Selain bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, program ini juga bertujuan untuk melestarikan penggunaan obat herbal yang telah menjadi bagian dari budaya lokal.
Kegiatan Program Ekstrakurikuler ini telah mendapatkan persetujuan dari Kepala Sekolah SMAN 1 Selakau Yushfi Juahari,S.Pd.,M.Pd., Guru Pamong Geri, S.P, S.Pd, Pembina PMR Alina Noviana dan Dosen pembimbing lapangan Dr. Dini Hadiarti, M.Sc yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan sosialisasi pemanfaatan pembuatan obat herbal dari ciplukan sebagai obat hipertensi.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan dapat memicu ketertarikan siswa terhadap tanaman obat tradisional dan mendorong mereka untuk memanfaatkan kekayaan alam Indonesia untuk kesehatan.
“Dengan semakin banyaknya generasi muda yang sadar akan manfaat tanaman obat, kita bisa mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam kita untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkas Seritami.***