Opini

Opini: Pancasila dalam Jiwa Pemuda Zaman Now

×

Opini: Pancasila dalam Jiwa Pemuda Zaman Now

Sebarkan artikel ini
Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Sambas, Henry/***
Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Sambas, Henry/***

Oleh: Henry

Ketua Taruna Merah Putih Kabupaten Sambas

Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila, sebuah momentum penting untuk kembali meneguhkan nilai-nilai luhur yang menjadi dasar negara kita. Namun, di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang begitu masif, pemaknaan terhadap Pancasila kian mengalami pergeseran, terutama di kalangan generasi muda.

Pemuda sebagai tulang punggung bangsa seharusnya menjadi ujung tombak dalam menjaga dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila. Sayangnya, di era digital yang penuh dengan arus informasi tanpa filter, tidak sedikit pemuda yang justru terjerumus dalam pemikiran pragmatis, apatis, bahkan terpapar ideologi menyimpang seperti radikalisme dan intoleransi. Fenomena ini bukan hanya menjadi tantangan nasional, tetapi juga menjadi keresahan lokal, termasuk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Refleksi Sejarah dan Makna Ideologi

Kita perlu menengok kembali pidato Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945 yang menandai lahirnya Pancasila. Dalam pidatonya yang penuh semangat, Soekarno menyebut lima asas penting yang kemudian dikenal sebagai Pancasila: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan. Pancasila bukan hanya susunan kata atau simbol negara, melainkan fondasi ideologis untuk membangun Indonesia yang kekal dan abadi.

Sayangnya, semangat itu kini mulai memudar di kalangan generasi muda. Nasionalisme sering hanya menjadi slogan di media sosial, tanpa tindakan nyata. Padahal, peran pemuda dalam sejarah bangsa sangat besar-baik dalam perjuangan kemerdekaan maupun reformasi.

Pemuda Sambas di Tengah Tantangan Zaman

Di Kabupaten Sambas, generasi muda menghadapi tantangan ganda: perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, dan arus globalisasi yang membawa nilai-nilai asing yang tidak selalu selaras dengan kearifan lokal maupun semangat kebangsaan. Pemuda harus mampu menyaring informasi, membentengi diri dari ideologi ekstrem, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Perlu adanya pemahaman mendalam bahwa Pancasila bukan hanya warisan sejarah, tetapi juga pedoman hidup. Nilai-nilainya harus hidup dalam sanubari pemuda, bukan sekadar sebagai hafalan, melainkan sebagai pijakan dalam berperilaku dan bersikap di tengah masyarakat.

Melalui semangat “Sambas Berkah Berkemajuan”, pemuda diharapkan menjadi motor penggerak dalam menciptakan masyarakat yang toleran, berintegritas, dan berkeadaban. Di tangan pemuda yang memahami makna Pancasila secara utuh, Sambas bisa menjadi contoh daerah yang maju secara teknologi namun tetap berakar kuat pada jati diri bangsa.

Pemuda sebagai Garda Terdepan

Pemuda bukan hanya aset masa depan, tetapi juga penentu arah bangsa hari ini. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga pergaulan sosial.

Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam melawan segala bentuk paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti radikalisme dan terorisme. Menjaga kebinekaan, merawat toleransi, dan membangun solidaritas antarwarga bangsa merupakan tanggung jawab bersama yang harus diemban pemuda zaman now.

Mari jadikan peringatan Hari Lahir Pancasila bukan sekadar seremoni, tetapi sebagai ajang refleksi dan komitmen bersama. Pemuda Sambas harus bangkit, mengakar pada Pancasila, dan menjulang tinggi membangun daerah serta bangsa.

Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

Salam Indonesia! Salam Pemuda Taruna Merah Putih Kabupaten Sambas!

Menuju Sambas Berkah Berkemajuan yang damai, sejahtera, dan toleran. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *