MempawahSintang

ODGJ di Pasar Purun Kecil Meresahkan, Masyarakat Minta Atensi Serius

×

ODGJ di Pasar Purun Kecil Meresahkan, Masyarakat Minta Atensi Serius

Sebarkan artikel ini
ODGJ di Pasar Sungai Purun Kecil
ODGJ di Pasar Sungai Purun Kecil yang meresahkan.

MEMPAWAH, -Keberadaan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Pasar Sungai Purun Kecil, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, mulai  meresahkan.

Warga berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk mengatasi situasi ini demi menciptakan rasa aman di lingkungan sekitar, Senin 25 November 2024.

Menurut Iskandar, tokoh masyarakat setempat, masalah ini sudah berlangsung cukup lama.

“Saya terus terang, karena ini berada di lingkungan saya Sungai Purun Kecil dan saya sering berada di pasar. Jadi saya semata-mata ingin menciptakan suasana aman dan damai bagi seluruh pelaku usaha,” ujarnya.

Iskandar menyebutkan bahwa masyarakat sudah berupaya berkoordinasi dengan Dinas Sosial, tetapi proses birokrasi yang harus melalui RT, RW, dan desa membuat penanganannya lambat.

“Kami berharap semua instansi mempermudah urusan dan bersikap tanggap terhadap hal-hal yang mengganggu ketertiban dan keamanan,” tambahnya.

Iskandar mengungkapkan bahwa pihaknya telah mencoba menahan ODGJ tersebut dan berkoordinasi dengan keluarganya untuk mencari solusi. Namun, tantangan lain muncul karena keluarga yang bersangkutan menghadapi kendala finansial.

“Untuk pengobatan di Rumah Sakit Jiwa, keluarga harus menanggung biaya kunjungan setiap dua minggu sekali. Sementara mereka dalam kondisi kurang mampu,” jelasnya.

Keluhan juga datang dari Ahyan, pemilik warung kopi di kawasan tersebut. Ia mengaku sering merasa was-was terhadap perilaku ODGJ yang kerap datang ke tempat usahanya.

“Saya merasa sangat terganggu, terutama karena karyawan saya perempuan. Takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi ini bukan pertama kali terjadi,” jelasnya.

Ahyan menceritakan bahwa ODGJ tersebut terkadang masuk ke tokonya dan merusak barang dagangan.

“Dia sering datang sekitar pukul 11 malam atau siang hari. Pernah juga dia ambil minuman dari meja pelanggan. Kita takut kalau tiba-tiba dia marah dan main pukul,” tambahnya.

Selain itu, Ahyan menyebut bahwa ODGJ tersebut sering meminta uang secara paksa dengan nominal tertentu.

“Kalau kita kasih kurang dari yang dia minta, dia tidak mau. Takutnya kalau kita terus kasih, dia akan datang lagi dan mengganggu lagi,” ujarnya.

Masyarakat berharap pemerintah dan instansi terkait segera memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini.

Penanganan yang tepat dinilai tidak hanya menciptakan rasa aman, tetapi juga membantu ODGJ mendapatkan perawatan yang layak sehingga dapat menjalani hidup lebih baik. ***

Laporan: Bung Ranie 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *