SUNGAI PINYUH, JEJARING KALBAR-Seorang perempuan dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dirasa meresahkan lingkungan sekitar SDN 01 Sungai Pinyuh akhirnya diamankan oleh tim gabungan, Senin 6 Mei 2025.
Perempuan berinisial M (35), yang kerap membawa bayinya yang baru berusia dua minggu, sempat membuat kalangan siswa-siswi dan warga sekitar ketakutan.
Sakinah, guru SDN 01 Sungai Pinyuh, menjelaskan bahwa kehadiran ODGJ tersebut sering memicu kekhawatiran di kalangan peserta didik.
“Anak-anak itu takut, ada yang nangis. Dia itu suka di ladenin. Kadang bayinya dibawa sama dia, kadang disembunyikan sama neneknya. Anak-anak pada nangis ketakutan dan bayi yang dipegangnya itu juga kasihan,” ujarnya.
Menurut LA (55), ibu kandung M, kondisi kejiwaan putrinya sudah terganggu sejak lama, tepatnya setelah suaminya mengalami kecelakaan yang berujung koma dan meninggal dunia.
“Dia sudah di ruqyah, sudah pernah dirawat di rumah sakit jiwa di Banten. Kami pindah ke sini sudah hampir empat tahun. Anak saya ini anak pertama, anaknya ada empat. Bayi yang dibawa itu anak bungsunya, usia dua minggu, laki-laki,” ungkapnya.
Ia menambahkan, banyak pihak yang ingin membantu merawat bayi tersebut, namun M selalu menolak. “Kondisinya makin parah, bayinya suka dibawa-bawa. Mau diurus tidak boleh, dia selalu bilang ‘ini anak aku’,” tambahnya.
Perawatan ODGJ Terkendala Tunggakan BPJS
Ibunya bilang, proses penanganan M terkendala administrasi, terutama terkait layanan BPJS yang tertunggak hampir Rp3 juta.
“BPJS-nya tertunda sejak dia melahirkan di Banten. Sekarang sudah dibikinkan KTP sini, tapi ini jadi kendala anak saya terlambat dibawa ke RSJ,” jelasnya.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan agar putrinya bisa segera mendapatkan penanganan medis yang layak.
“Saya berharap pemerintah dapat menolong, karena ini menyangkut keselamatan jiwa dia, orang lain, dan bayinya yang masih kecil,” pungkasnya. *** (Bung Ranie)