Pilgub Kalbar

Muda Mahendra Kritik Ria Norsan Terkait Jalan Rusak di Mempawah, Tuduh Kebohongan Publik

×

Muda Mahendra Kritik Ria Norsan Terkait Jalan Rusak di Mempawah, Tuduh Kebohongan Publik

Sebarkan artikel ini
Cagub nomor urut 3, Muda Mahendra mengkritik keras Cagub nomor urut 2, Ria Norsan selama memimpin Mempawah jalan rusak justru bertambah bukan malah berkurang (Foto: Tangkapan Layar YouTube KPU Kalbar)

JEJARING KALBAR – Debat Pemilihan Gubernur Kalimantan Barat 2024 memanas ketika calon gubernur nomor urut 3, Muda Mahendra, mengkritik tajam rekam jejak Ria Norsan, calon nomor urut 2, terkait peningkatan jalan rusak di Kabupaten Mempawah selama masa jabatannya sebagai bupati.

Muda Mahendra menyebutkan bahwa panjang jalan rusak di Mempawah meningkat signifikan, dari 25 kilometer pada 2013 menjadi 184 kilometer pada 2018, atau hampir 200 persen selama Ria Norsan menjabat sebagai Bupati Mempawah dua periode.

“Di masa Bapak menjabat, jalan rusak justru bertambah parah. Jika demikian, bagaimana Bapak bisa menjamin akan membawa perubahan bagi Kalimantan Barat?” tanya Muda dengan nada tegas dalam debat yang digelar KPU Kalbar, Senin (18/11/2024).

Dalih Ria Norsan Soal Anggaran RSUD

Menanggapi kritik tersebut, Ria Norsan berdalih bahwa prioritas anggaran saat itu dialihkan untuk pembangunan RSUD Rubini Mempawah. “Kami fokus menyelesaikan rumah sakit, sehingga pembangunan jalan harus ditunda,” ujar Ria dalam debat tersebut.

Namun, klaim tersebut dinilai tidak sesuai fakta. Erlina, yang menjabat sebagai Bupati Mempawah periode 2019-2024 dan juga istri Ria Norsan, sebelumnya menyatakan bahwa pembangunan RSUD Rubini baru dimulai pada tahun anggaran 2019 hingga 2023, setelah Ria Norsan tidak lagi menjabat.

“Pembangunan RSUD Rubini dilakukan secara bertahap sejak 2019 hingga 2023, dengan total biaya Rp200 miliar dari APBD Kabupaten Mempawah,” jelas Erlina dalam sebuah wawancara.

Muda: Ini Adalah Potret Kegagalan

Muda Mahendra menilai alasan Ria Norsan tidak masuk akal. Ia menegaskan bahwa kerusakan jalan dalam skala besar mencerminkan kegagalan dalam memenuhi hak dasar masyarakat, yakni infrastruktur yang memadai.

“Dalih ini adalah bentuk pengabaian terhadap kebutuhan dasar masyarakat. Tidak logis jika jalan rusak bertambah hampir 200 persen hanya karena alasan anggaran untuk rumah sakit,” ujar Muda.

Debat yang Mengungkap Fakta

Debat ini memicu perhatian publik, karena membuka data yang menimbulkan keraguan terhadap kepemimpinan Ria Norsan di masa lalu. Kritikan dari Muda Mahendra dinilai memberikan perspektif baru bagi masyarakat Kalimantan Barat dalam menentukan pilihannya di Pilgub 2024.

Isu ini diharapkan memicu diskusi yang lebih mendalam tentang prioritas pembangunan daerah dan akuntabilitas para calon pemimpin Kalimantan Barat. *** (Rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *