SUNGAI PINYUH, JEJARING KALBAR– Menjelang Lebaran, aktivitas di pasar tradisional Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah mulai menggeliat.
Abu Bakar, seorang pedagang aksesoris, warga asal Gang Gusti Haidir, merasakan adanya peningkatan pembeli setelah beberapa waktu pasar sepi.
Ia mengaku, meskipun daya beli masyarakat mulai muncul, persaingan dengan toko online tetap menjadi tantangan bagi pedagang seperti dirinya.
“Baru hari ini mulai terasa ramai. Sebelumnya sepi sekali, mungkin karena musim hujan, banjir, dan sekarang orang lebih banyak belanja online,” ungkapnya, Jumat (21/3/2025).
Ia juga menambahkan bahwa meskipun toko-toko obral Rp35 menawarkan harga murah, hal itu tidak terlalu berpengaruh pada dagangannya.
Abu Bakar menjelaskan bahwa sepekan menjelang Lebaran, warga dari kampung-kampung mulai berdatangan ke pasar untuk berbelanja kebutuhan hari raya. Barang dagangannya seperti topi, tas, dan ikat pinggang mulai laku.
Jika pasar ramai, ia bisa meraup omzet hingga Rp600 ribu per hari, dengan keuntungan bersih sekitar Rp200 ribu. Namun, jika sepi, hasil penjualannya bisa jauh lebih sedikit.
Meskipun demikian, ia tetap optimis bahwa kondisi pasar akan semakin membaik dalam beberapa hari ke depan. Baginya, momen Lebaran adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh pedagang kecil seperti dirinya.
“Saya berharap besok lebih ramai lagi, karena ini kesempatan setahun sekali,” katanya dengan penuh harap.
Sebagai pedagang yang telah berjualan sejak muda, Abu Bakar merasa pasar tradisional memiliki daya tarik tersendiri.
“Dari bujangan saya sudah berjualan di sini, sekitar 35 tahun, dan sekarang sudah punya anak cucu. Semoga rezeki tetap lancar dan dagangan semakin laris,” pungkasnya. *** (Bung Ranie)