SAMBAS, JEJARING KALBAR – Pemerintah Kecamatan Tangaran menggelar Lokakarya Mini Lintas Sektoral Bidang Kesehatan Triwulan I Tahun 2025. Kegiatan ini dipusatkan di Ruang Rapat Puskesmas Simpang Empat, Kecamatan Tangaran, Rabu (23/4/2025).
Lokakarya dipimpin langsung oleh Camat Tangaran, H. Suhut Firmansyah, S.Sos., M.Si., didampingi Danramil Teluk Keramat-Tangaran, Kepala Pos Polisi Subsektor Tangaran, Kepala Puskesmas Simpang Empat, serta dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, pemerintah desa se-Kecamatan Tangaran, Korwil Dinas Pendidikan Tangaran, KUA Tangaran, TP PKK, Penyuluh KB, Tim Pembina Cluster Binaan, dan tenaga medis Puskesmas Simpang Empat.
Suhut Firmansyah menegaskan bahwa lokakarya mini lintas sektoral ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap triwulan untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antar sektor.
“Lokakarya ini menjadi wadah kolaborasi dan koordinasi dalam meningkatkan intervensi terhadap berbagai permasalahan kesehatan di masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, dari kegiatan ini pihaknya dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program yang telah berjalan, termasuk memperkuat integrasi layanan primer di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dengan seluruh sektor terkait.
“Permasalahan kesehatan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor medis, tapi juga faktor lingkungan, sosial, ekonomi, bahkan budaya. Karena itu, solusinya tidak bisa parsial. Harus melibatkan semua pihak,” terangnya.
Suhut berharap seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat dapat terus bergotong royong dalam mendukung pembangunan kesehatan di Kecamatan Tangaran.
“Kami para pemangku kepentingan lintas sektor siap bekerja maksimal. Tapi tentu, kami juga sangat mengharapkan peran serta dan dukungan aktif dari masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Simpang Empat, Dulhadi, menyampaikan bahwa lokakarya ini merupakan kegiatan perdana di tahun 2025.
“Alhamdulillah, pelaksanaan lokakarya triwulan pertama berjalan lancar. Banyak masukan, saran, dan evaluasi yang menjadi bahan untuk perbaikan ke depan,” ujarnya.
Menurut Dulhadi, lokakarya mini menjadi momentum penting untuk menilai capaian program kesehatan, serta merumuskan strategi terbaik dalam meningkatkan kualitas layanan dan partisipasi masyarakat.
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, ke depan ada peningkatan tidak hanya dari segi pelayanan, tapi juga dari sisi kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga kesehatan,” tutupnya. *** (Zul)
