MEMPAWAH, – Sejak 23 Januari hingga 6 Februari 2025, Muhammadiyah Mempawah, melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Mempawah, terus berupaya melakukan penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Mempawah.
Menurut Ketua MDMC Mempawah, Hendi Suhendri, dalam rilis pers yang diterima pada Minggu (06/02/2025), kegiatan yang dilakukan antara lain adalah membantu mengevakuasi warga yang terdampak banjir ke posko pengungsian di Kecamatan Mempawah Hilir, bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Mempawah.
Selain itu, MDMC Mempawah juga melakukan konsolidasi internal bersama LLHPB PDA Mempawah untuk merespons daerah terdampak, seperti di Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur. Dalam kegiatan ini, MDMC Mempawah didukung oleh pengurus Wilayah MDMC Kalbar, LLHPB Kalbar, dan Lazismu Kalbar.
“Beberapa langkah yang telah dilakukan termasuk penyaluran bantuan, assesment di Desa Sejegi dan Desa Penibung, serta membangun koordinasi dengan Pos Komando Kabupaten Mempawah. Kami juga turut mendirikan dapur umum di posko pengungsian Desa Sejegi bersama Kepala Desa, masyarakat, dan warga Muhammadiyah yang terdampak,” ujar Hendi Suhendri, yang akrab disapa Kodap.
Selain itu, Kodap menjelaskan, aktivasi Pos Koordinasi Relawan Muhammadiyah untuk bencana banjir Kabupaten Mempawah juga telah dilakukan di sekretariat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Mempawah. Posko ini diharapkan dapat menjadi titik kumpul bagi relawan Muhammadiyah untuk melakukan berbagai aktivitas penanggulangan bencana banjir.
“Kami juga melaksanakan respons dan asesmen di posko pengungsian Dusun Sebukit Rama, Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, serta mendirikan dapur umum, membangun MCK darurat, dan instalasi air bersih di posko pengungsian,” tambahnya.
Terdapat dua wilayah yang menjadi fokus MDMC Mempawah selama penanganan banjir, yaitu Posko Pengungsian di Kantor Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, dan Posko Pengungsian di Dusun Sebukit Rama, Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir.
Meskipun kondisi banjir di Kabupaten Mempawah mulai membaik, Kodap menegaskan bahwa Pos Koordinasi Relawan Muhammadiyah akan tetap melakukan respons hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Hal ini merupakan bagian dari komitmen bersama para relawan Muhammadiyah yang mengusung prinsip “One Muhammadiyah One Response” (OMOR) dalam penanggulangan bencana. ***