Ketapang

Lapas Ketapang Geledah Kamar Hunian dan Tes Urine Warga Binaan

×

Lapas Ketapang Geledah Kamar Hunian dan Tes Urine Warga Binaan

Sebarkan artikel ini
Lapas Ketapang Geledah Kamar Hunian dan Tes Urine Warga Binaan
Lapas Ketapang Geledah Kamar Hunian dan Tes Urine Warga Binaan

KETAPANG, – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Ketapang kembali menggelar penggeledahan rutin pada kamar hunian warga binaan pemasyarakatan (WBP), Senin 20 Januari 2025. Selain itu, tes urine juga dilakukan sebagai langkah deteksi dini untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban (Kamtib).

Pemeriksaan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka.KPLP) bersama Kasiminkamtib. Dalam keterangan persnya, Kalapas Ketapang Julius Barus menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan lingkungan Lapas serta mencegah berbagai potensi gangguan, termasuk peredaran narkoba, praktik pungutan liar (pungli), dan tindak penipuan di dalam Lapas.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bapak Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H., yang mencakup pemberantasan peredaran narkoba dan penindakan terhadap pelaku penipuan dengan berbagai modus di Lapas dan Rutan,” ujar Julius Barus.

Lebih lanjut, Julius menyebut bahwa kegiatan ini juga sejalan dengan 21 perintah harian Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Brigjen Pol. Drs. Mashudi. Salah satu perintah utama adalah memastikan Lapas dan Rutan bebas dari peredaran narkoba, pungli, dan tindak penipuan.

“Pemeriksaan dilakukan menyeluruh di setiap kamar hunian untuk memastikan tidak ada barang-barang ilegal yang berpotensi mengganggu keamanan. Selain itu, tes urine dilakukan untuk memastikan bahwa warga binaan tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba,” tambahnya.

Julius menegaskan bahwa penggeledahan dan tes urine ini merupakan bentuk komitmen Lapas Ketapang dalam mewujudkan lingkungan yang bebas dari narkoba dan barang terlarang lainnya. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga agar lingkungan Lapas tetap aman, nyaman, dan kondusif bagi proses pembinaan warga binaan.

“Kami terus berupaya menciptakan lingkungan Lapas yang mendukung pembinaan, sehingga warga binaan dapat menjalani proses rehabilitasi dengan baik dan kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif,” tutup Julius. (Yoga)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *