Sambas

Ketua MUI Sambas Serukan Perdamaian dan Toleransi Antar Umat Beragama

×

Ketua MUI Sambas Serukan Perdamaian dan Toleransi Antar Umat Beragama

Sebarkan artikel ini
Ketua MUI
Ketua MUI Sambas Serukan Perdamaian dan Toleransi Antar Umat Beragama

SAMBAS, JEJARING KALBAR, – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sambas, H. Sumar’in, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga suasana damai dan menjauhi segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah persatuan.

Dalam pernyataannya, Sumar’in mengungkapkan keprihatinannya terhadap berbagai konflik keagamaan yang terjadi di sejumlah wilayah, termasuk beberapa daerah di Pulau Jawa dan di Desa Kapur, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Ia menyoroti persoalan penolakan pendirian rumah ibadah yang belakangan menjadi sorotan publik.

“Kami sangat berharap ketegangan semacam itu tidak sampai terjadi di Kabupaten Sambas. Kami mengimbau semua pihak agar menahan diri dan tidak terpancing oleh isu-isu yang dapat memicu konflik horizontal,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program transmigrasi bukan sekadar pemindahan penduduk dari Pulau Jawa ke Kalimantan, tetapi merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat pembangunan daerah, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Sebagai Ketua MUI, saya telah berdialog dengan berbagai pihak terkait program ini. Saat ini, transmigrasi lebih difokuskan pada pembangunan masyarakat dan pemberdayaan lokal. Oleh karena itu, mari kita sikapi dengan pikiran terbuka dan tidak terjebak pada praduga negatif,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya memahami secara utuh tujuan program transmigrasi agar tidak muncul kesalahpahaman di tengah masyarakat. Dalam hal ini, peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat penting dalam membina kerukunan dan memperkuat semangat kebersamaan.

“Menjaga kedamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita perkuat sinergi untuk menjaga stabilitas dan kerukunan antarumat beragama di Sambas,” lanjutnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk terus memelihara kepercayaan terhadap stabilitas daerah, atau yang ia sebut sebagai menjaga fidmas (fiducia masyarakat). Ia berharap Sambas tetap menjadi daerah yang harmonis dan damai bagi generasi mendatang.*** (Sera)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *