SAMBAS, JEJARING KALBAR – Kepala Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sambas, Hendy Wijaya, mengimbau para nelayan untuk tidak menggunakan pukat harimau dalam menangkap ikan, Senin 24 Februari 2025.
Menurutnya, penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan ini dapat merusak ekosistem laut dan mengancam keberlanjutan sumber daya ikan.
“Pukat harimau menangkap ikan dalam jumlah besar tanpa seleksi, termasuk ikan kecil dan biota laut lainnya yang seharusnya masih bisa berkembang. Jika ini terus dilakukan, dalam jangka panjang kita akan mengalami penurunan populasi ikan secara drastis,” ujar Hendy Wijaya.
Ia bilang, Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sambas terus melakukan sosialisasi kepada para nelayan tentang pentingnya menjaga kelestarian laut dengan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan.
“Kami juga menawarkan berbagai alternatif alat tangkap yang lebih ramah lingkungan dan tetap bisa memberikan hasil tangkapan yang optimal bagi nelayan,” tambahnya.
Hendy Wijaya berharap para nelayan di Kabupaten Sambas semakin sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut demi masa depan perikanan yang berkelanjutan.
“Pemerintah juga akan terus melakukan pengawasan dan memberikan sanksi bagi mereka yang masih menggunakan alat tangkap yang dilarang,” tegasnya. ***
