SAMBAS, JEJARING KALBAR, – Sebanyak 28 calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Sambas resmi menjalani Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di Aula BKPSDMAD Sambas, Minggu malam (3/8/2025).
Pelatihan ini menjadi bagian dari rangkaian panjang seleksi Paskibraka Kabupaten Sambas Tahun 2025 yang telah dimulai sejak Januari. Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sambas, Edy.
“Penyelenggaraan Paskibraka sudah dirancang sejak awal tahun. Hari ini merupakan bagian dari resepsi atas rangkaian kegiatan tersebut. SK Bupati Sambas Nomor 86 Tahun 2025 telah menetapkan pelaksanaan Paskibraka sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Dari total 250 peserta yang mengikuti seleksi, hanya 28 siswa terpilih yang terdiri dari 14 pria dan 14 wanita. Menariknya, seleksi dilakukan secara ketat menggunakan sistem digital untuk menjaring calon terbaik.
Edy mengungkapkan, empat peserta terbaik dikirim ke tingkat Provinsi Kalbar, dan semuanya dinyatakan lolos untuk mewakili Kabupaten Sambas. Bahkan, salah satu calon atas nama Chelsea Olivia dari SMK Negeri 1 Sambas lolos sebagai calon Paskibraka tingkat nasional.
“Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi Sambas,” tambah Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Sambas.
Diklatdi calon anggota Paskibraka Kabupaten Sambas ini dipandu langsung oleh pelatih berpengalaman dari unsur TNI sebanyak empat orang dan dari Polri sebanyak tiga orang.
Mereka berasal dari Kodim 1208 Sambas dan Polres Sambas, yang juga merupakan pelatih Paskibraka dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, pamong pelatih juga disiapkan dari tenaga kesehatan untuk mendukung kondisi mental dan fisik para peserta.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sambas, Yudi, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.
“Calon Paskibraka ini adalah siswa-siswi terpilih dari tingkat SMA, SMK, dan sederajat. Mereka telah melalui proses seleksi yang ketat mulai dari tes kesehatan, postur tubuh, hingga wawasan kebangsaan. Ini adalah prestasi luar biasa,” tutur Yudi.
Yudi berharap para peserta tidak hanya menjadi pengibar bendera pusaka, tetapi juga menjadi agen perubahan serta mengimplementasikan setiap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari khususnya di tengah masyarakat.
“Menjadi Paskibraka bukan sekadar tugas upacara. Kalian adalah teladan dan inspirasi, baik di sekolah maupun di lingkungan masing-masing. Paskibraka adalah wujud nyata pengamalan Pancasila sebagai dasar negara,” pungkas Yudi.*** (Sera)
