SAMBAS, JEJARING KALBAR-Laporan masyarakat Desa Pusaka, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, soal dugaan perselingkuhan Kepala Desa Pusaka, Elpani kepada Inspektorat yang dilakukan sekelompok masyarakat lewat aksi unjuk rasa kemarin ternyata tidak sepenuhnya benar.
Elpani yang akrab disapa Ning Epan mengatakan dirinya tidak pernah melakukan perselingkuhan melainkan berpoligami dan itu tidak menjadi masalah di dalam keluarganya baik antara istri tua maupun anak-anaknya.
“Saya akui saya memang berpoligami, tapi saya tidak selingkuh apalagi berzinah seperti yang dituduhkan oleh sekelompok masyarakat itu, dan isu-isu di media sosial,”katanya, Senin 14 April 2025.
Ia mengatakan, sampai hari ini dia masih menunggu panggilan dari inspektorat maupun Dinsos Pemdes atau yang berwenang terhadap laporan masyarakat kemarin. Ia tegas mengatakan akan mengklarifikasi itu semua.
“Saya akan jelaskan semuanya setelah saya dipanggil oleh Inspektorat maupun pihak manapun yang berwenang soal masalah itu. Akan saya jelaskan semuanya secara terang-benderang,” katanya.
Elpani mengatakan, dia punya hak untuk berpoligami dengan alasan tertentu, tanpa melanggar aturan agama maupun undang-undang. Ia heran, kenapa poligami tersebut dipermasalahkan.
Padahal, poligami bukan perbuatan melanggar hukum agama maupun undang-undang, meskipun ada ketentuan yang ketat bagi ASN, TNI dan Polri.
“Saya lihat sebagian masyarakat yang unjuk rasa itu adalah orang yang memiliki kepentingan, namun sebagai Kepala Desa saya tidak marah kepada semua yang unjuk rasa, karena ketidaktahuan mereka yang berunjuk rasa,” katanya.
Elpani mengatakan, pasca-aksi unjuk rasa masyarakat yang menuntut dirinya dan Sekretaris Desa Pusaka untuk dinonaktifkan, pelayanan di Kantor Desa Pusaka tetap berjalan normal seperti biasa. Masyarakat yang datang tetap dilayani tanpa ada gejolak apapun.
“Lihat saja semua staf saya di kantor ini bekerja seperti biasa, tidak ada gejolak apapun, karena mereka semua sudah tahu tuduhan perselingkuhan itu tidak benar. Anak dan istri tua saya juga baik-baik saja, bahkan mereka tetap hidup bahagia seperti biasa,” katanya.
Ketika ditanya alasan kenapa dia melakukan nikah siri dan masyarakat tidak diberi tahu, Elpani justru menjawabnya sambil bercanda. “Namanya juga siri, itu artinya sembunyi-sembunyi, kalau diberitahu kepada semuanya itu bukan nikah siri namanya,” ucapnya sambil tersenyum. *** (Yak)