Sambas

Jalan Penghubung Serindang–Matang Labong Rusak Parah, Warga Harap Pemerintah Segera Lakukan Perbaikan

×

Jalan Penghubung Serindang–Matang Labong Rusak Parah, Warga Harap Pemerintah Segera Lakukan Perbaikan

Sebarkan artikel ini
Jalan Rusak
Jalan Penghubung Serindang–Matang Labong Rusak Parah, Warga Harap Pemerintah Segera Lakukan Perbaikan

SAMBAS, JEJARING KALBAR – Kondisi jalan penghubung antara Desa Serindang dan Desa Matang Labong, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas mengalami kerusakan cukup serius.

Salah satu titik di ruas jalan tersebut mengalami retakan cukup dalam, mencapai lebih dari 30 sentimeter, sehingga membahayakan dan mengganggu aktivitas pengguna jalan.

Dea, warga Desa Serindang, mengungkapkan bahwa keretakan pada badan jalan sebenarnya sudah mulai terlihat sejak beberapa hari lalu dan kondisinya terus memburuk.

“Ini bukan pertama kalinya terjadi. Dulu juga sempat retak karena tanahnya gampang bergeser, apalagi di dekat parit,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).

Dea mengatakan bahwa struktur tanah di area tersebut cukup lembek dan letaknya berdekatan dengan parit, sehingga membuat jalan mudah mengalami kerusakan.

Menurutnya kondisi ini diperparah oleh aktivitas kendaraan bermuatan berat yang setiap hari melintas, seperti truk pembawa tandan buah segar (TBS) sawit maupun bahan bangunan.

“Truk-truk itu setiap hari lewat. Bawa sawit, batu, dan barang-barang berat lainnya. Jalannya nggak kuat menahan beban terus-menerus,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Dea menilai faktor dataran rendah dan potensi genangan air saat hujan turut memperparah kondisi jalan. Kombinasi tanah lunak dan beban berat membuat lapisan aspal tidak mampu bertahan lama.

“Kalau hujan, daerah itu rawan banjir. Itu juga mungkin jadi penyebab retaknya aspal makin parah seperti di foto yang beredar,” tambahnya.

Terakhir Dea pun berharap Pemerintah Daerah segera turun tangan memperbaiki kerusakan jalan tersebut agar tidak menimbulkan korban.

“Ini jalur utama warga Serindang untuk ke sekolah, ke pasar, dan aktivitas harian lainnya. Kalau dibiarkan, sangat berbahaya,” tutupnya.*** (Sera)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *