Sambas

Ini Kultur Unik di SMAN 1 Jawai!

×

Ini Kultur Unik di SMAN 1 Jawai!

Sebarkan artikel ini
Kegiatan literasi membaca surah pendek di lapangan
Kegiatan literasi membaca surah pendek di lapangan

JejaringKalbar.ID Mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak telah melaksanakan program mengajar di SMA N 1 Jawai selama semester genap tahun ajaran 2023/2024.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman mengajar kepada mahasiswa, tetapi juga memperkenalkan mereka pada kultur unik yang diterapkan di sekolah ini sejak tahun 2019.

Salah satu kultur yang menonjol di SMAN 1 Jawai adalah praktik literasi berupa membaca surah pendek seperti Al-fatihah,Al-Kafirun, An-nasr, Al-Lahab dan ayat kursi yang merupakan salah satu kegiatan sekolah mitra antara SMA N 1 JAWAI dan SMAN 1 Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

Kegiatan ini dilaksanakan sebelum dimulainya upacara pada hari Senin dan sebelum pembelajaran di kelas pada hari-hari lainnya. Guru mata pelajaran memimpin kegiatan ini pada jam pagi, jam pertama pelajaran.

Kultur literasi ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang diterapkan sejak tahun 2023.

Selain literasi, SMAN 1 Jawai juga menerapkan program ‘NASA’ (Nampak Sampah Ambil), bertujuan untuk mengajarkan siswa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Program ini memotivasi siswa untuk aktif dalam membersihkan lingkungan sekolah dan sekitarnya, menciptakan kesadaran akan kebersihan lingkungan.

Bukan hanya literasi yang menjadi kultur di SMAN 1 Jawai tetapi juga sarapan pagi bersama yang diterapkan oleh pihak sekolah di SMAN 1 Jawai, tujuan dari dilaksanakannya sarapan pagi bersama bertujuan untuk mempererat hubungan antara siswa dan guru di SMAN 1 Jawai.

Menurut Muslia, S.T., selaku Wa-Kurikulum SMA N 1 Jawai, kultur-kultur ini tidak hanya mengajarkan kegiatan praktis seperti membaca surah dan menjaga kebersihan, tetapi juga membangun hubungan sosial antara siswa dan guru melalui kegiatan sarapan pagi bersama.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat ikatan antara anggota sekolah dalam suasana yang santai sebelum memulai pembelajaran.

Dimas Saputra, mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak yang mengikuti program Asistensi Mengajar di SMA N 1 Jawai,
menyatakan bahwa kultur-kultur ini sangat bermanfaat dalam menanamkan nilai-nilai positif kepada siswa.

Selama empat bulan mengajar di sekolah, Mahasiswa tidak hanya belajar cara menyampaikan materi kepada siswa, tetapi juga mengalami secara langsung bagaimana kulturkultur ini berkontribusi dalam membentuk karakter siswa.

Program ‘Mengajar di Sekolah’ yang diadakan oleh FKIP UM Pontianak telah memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswanya dalam memahami kultur pendidikan yang unik di SMAN 1 Jawai. Semoga kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pribadi dan profesional mahasiswa.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *