Sambas

Hingga Bulan Agustus 2025 Kasus DBD di Kabupaten Sambas Mengalami Penurunan Drastis

×

Hingga Bulan Agustus 2025 Kasus DBD di Kabupaten Sambas Mengalami Penurunan Drastis

Sebarkan artikel ini
Foto: dr Ganjar Eko Prabowo/JEJARING KALBAR

SAMBAS, JEJARING KALBAR, – Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sambas pada tahun 2025 tercatat mengalami penurunan dan berbanding jauh dengan tahun 2024 lalu.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Sambas, Ganjar Eko Prabowo, yang mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga 20 Agustus 2025 hanya ada 26 kasus DBD/DHF, tanpa adanya laporan korban meninggal dunia.

“Jika dibandingkan tahun sebelumnya, angka ini jauh lebih rendah. Pada tahun 2024 tercatat sebanyak 367 kasus,” jelas Ganjar, Kamis (21/8/2025).

Ganjar menerangkan, kasus tersebut tersebar di beberapa wilayah, dengan jumlah terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Terigas dan Sebawi, dengan masing-masing terdapat lima kasus.

“Di puskesmas lain hanya satu sampai dua kasus, bahkan sebagian besar tidak ditemukan laporan,” tambah Ganjar.

Menurutnya, capaian ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah daerah, tenaga medis, serta masyarakat yang semakin disiplin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan menjaga kebersihan lingkungan.

“Penurunan angka kasus tahun ini menunjukkan kesadaran masyarakat makin meningkat. Meski begitu, kewaspadaan tetap diperlukan, terutama menghadapi musim penghujan,” ujar Ganjar.

Ia juga menegaskan, Dinas Kesehatan akan terus melaksanakan langkah-langkah pencegahan, mulai dari penyemprotan (fogging) di radius 100 meter dari titik kasus, pembagian bubuk abate, hingga penyuluhan kesehatan melalui puskesmas.

Tak hanya itu, pihak puskesmas pun diminta aktif melakukan penyelidikan epidemiologi setiap kali ditemukan kasus baru, serta memberikan edukasi ke sekolah, desa, dan kelompok masyarakat.

“Peran masyarakat sangat menentukan. Jika PSN dilakukan secara konsisten dan perilaku hidup bersih diterapkan, maka nyamuk Aedes aegypti tidak akan memiliki tempat berkembang biak. Dengan begitu, potensi KLB DBD bisa dicegah,” tegas Ganjar.

Terakhir, Ganjar berharap tren positif ini dapat dipertahankan hingga akhir tahun 2025 serta tidak ada korban jiwa akibar DBD di Kabupaten Sambas.*** (Sera)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *