Mempawah

Hari Pertama Puasa, Pasar Sungai Pinyuh Dibanjiri Pemburu Takjil

×

Hari Pertama Puasa, Pasar Sungai Pinyuh Dibanjiri Pemburu Takjil

Sebarkan artikel ini
Masyarakat sedang membeli takjil untuk buka puasa di Pasar Sungai Pinyuh, Sabtu 1 Maret 2025/Foto Bung Ranie/Jejaring Kalbar

SUNGAI PINYUH , JEJARING KALBAR– Suasana Ramadan yang penuh berkah terasa semakin hidup di Sungai Pinyuh. Pada hari pertama puasa Ramadan 1446 H, masyarakat berbondong-bondong memadati Pasar Sungai Pinyuh untuk berburu takjil. Cuaca cerah semakin menambah semangat warga dalam mencari hidangan berbuka yang manis dan menyegarkan.

Yusran, salah satu warga Gang Reformasi yang ikut berburu takjil, mengungkapkan kegembiraannya melihat ramainya aktivitas jual beli di pasar.

“Kita apresiasi kepada masyarakat Sungai Pinyuh, jual beli takjil untuk buka puasa hari pertama ini ramai sekali, dengan suasana Ramadan yang indah dan didukung cuaca yang cerah,” ujarnya, Sabtu 1 Maret 2025.

Menurut Yusran, ia lebih memilih mencari minuman segar seperti sari kacang dan air tahu, serta kudapan manis seperti kue-kue, kurma, dan penganan sunnah lainnya. Ia juga menilai harga takjil tahun ini masih tergolong terjangkau dan tidak jauh berbeda dibandingkan tahun sebelumnya.

Di sisi lain, para pedagang pun merasakan berkah Ramadan. Yani Dawa, salah satu penjual takjil di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa dagangannya laris manis sejak siang hingga sore.

“Di lapak saya ini ada 50 jenis takjil yang dijual. Jumlahnya lebih dari 1000, karena dalam satu jenis saja, misalnya risoles kentang, ada 400 jumlahnya,” katanya.

Ia sudah berjualan takjil selama 18 tahun dan telah memiliki banyak pelanggan setia. Dengan harga takjil yang bervariasi mulai dari seribuan hingga delapan ribuan untuk minuman, dagangannya selalu habis menjelang waktu berbuka.

Kemeriahan berburu takjil di hari pertama puasa ini menjadi bukti bahwa Ramadan bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga kebersamaan dan berkah ekonomi bagi para pedagang.

Semangat masyarakat Sungai Pinyuh dalam menyambut bulan suci terlihat dari antusiasme mereka di pasar, menciptakan suasana Ramadan yang penuh kehangatan dan keceriaan.*** (Bung Ranie)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *