JEJARINGKALBAR.ID, -Harga telur ayam perkilogram di Pasar Pagi Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah merangkak naik selama bulan suci Ramadan 1445 H, Selasa 26 Maret 2024.
Seorang pedagang telur, Amoy kepada Reporter JEJARINGKALBAR.ID mengatakan, sebelum Ramadan, harga telur masih di angka Rp.28 ribu perkilogram. Sekarang sudah mencapai Rp.34 ribu perkilogram.
“Harga telur ini memang sudah naik step by step. Dari Rp.28 ribu, Rp.29 ribu, lalu naik lagi Rp.30 ribu dan seterusnya. Naiknya sedikit-sedikit. Biasanya naik seribu, lalu berberapa waktu naik lagi seribu begitu,” ujarnya.
Amoy menjelaskan, telur-telur yang mereka jual didatangkan dari Singkawang dengan partai besar, lalu mereka menjualnya di pasar perkilogram. Mereka juga tidak mengambil untung banyak, sekitar seribu perkilogram.
“Saat ini harga masih Rp.34 ribu. Kemungkinan ini bisa naik lagi, karena harga dari atasan. Pasar telur inikan ada Pinsar-nya. Kalau Pinsar dari Singkawang umumkan naik ya kita naik,” katanya.
Pinsar adalah Persatuan Insan Perunggasan Rakyat yang ada di setiap kabupaten dan kota seluruh Indonesia. Mereka menaungi para pengusaha telur yang ada, dan juga mengatur harga telur di pasaran.
“Kita juga tidak bisa naikan harga sendiri, karena ada Pinsar di sini. Tapi kita ikut Pinsar Singkawang, biasanya kalau harga naik mereka akan mengeluarkan surat,” ujarnya.
Amoy menduga, penyebab kenaikan harga telur selain tingginya permintaan selama bulan Ramadan, harga pakan juga naik. Kendati demikian, mereka akan tetap ikut bagaimana Pinsar mengatur harga.
“Saya tidak bisa pastikan apakah dekat lebaran nanti harga telur naik lagi atau tidak. Kalau Pinsar umumkan naik kita akan naikan, kalau tidak ya tidak. Untuk bulan ini eceran masih Rp.34 ribu,” tandasnya. ***