JEJARING KALBAR, –Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji, menggelar kampanye dialogis bersama masyarakat di Warung Kopi Tora, Jalan Cempaka, Kabupaten Mempawah, Rabu (20/11) malam. Kegiatan tersebut dihadiri ratusan warga, mayoritas generasi muda, yang antusias menyampaikan aspirasi dan berdiskusi langsung dengan Sutarmidji.
Salah satu aspirasi yang mencuat adalah permintaan pelatihan ekspor-impor untuk meningkatkan kemampuan berwirausaha dan bersaing di pasar global. “Kami berharap Pak Midji memberikan perhatian kepada anak muda, seperti pelatihan ekspor-impor, agar putra daerah tidak hanya menjadi penonton,” ungkap Rocky Tri Pratama, salah satu pemuda yang hadir.
Merespons aspirasi tersebut, Sutarmidji menyatakan dukungannya. Ia menjelaskan bahwa program yang dirancangnya sejalan dengan kebutuhan tersebut, yakni membangun pusat sertifikasi keahlian untuk generasi muda. “Seseorang hanya akan mendapat sertifikat jika sudah ahli. Untuk menjadi ahli, mereka membutuhkan pelatihan. Kita akan fokus pada pelatihan di bidang-bidang yang dibutuhkan di lapangan kerja Kalbar, termasuk ekspor-impor,” tegas Sutarmidji.
Ia menambahkan bahwa pusat sertifikasi keahlian ini akan dibangun di lahan seluas tujuh hektare, dengan fasilitas pelatihan dan pengujian hingga peserta mendapatkan sertifikasi. Selain itu, pemerintah akan memberikan akses bantuan permodalan serta sarana dan prasarana bagi para wirausahawan muda.
“Saya sangat setuju dengan pelatihan ekspor-impor ini. Anak muda kita tidak boleh hanya jadi penonton. Kita harus mendorong mereka untuk menjadi pelaku aktif di bidang tersebut,” ujarnya.
Soroti Pentingnya Pemberdayaan Lokal
Sutarmidji juga menyayangkan minimnya dampak investasi terhadap masyarakat asli Mempawah. Ia menegaskan bahwa ke depan, hal ini tidak boleh terus terjadi. “Saya tidak suka jika sebuah daerah banyak investasi, tapi masyarakatnya hanya jadi penonton. Misalnya, untuk memanen sawit saja harus mengambil tenaga kerja dari luar. Sumber daya alam kita banyak, tapi kita hanya menonton. Ini harus diubah,” tegasnya.
Sutarmidji juga mengusulkan agar Mempawah memiliki ciri khas yang bisa menjadi daya tarik. Salah satu gagasan yang diusulkannya adalah menjadikan Mempawah sebagai kota pendidikan di Kalimantan. Menurutnya, keberadaan institusi pendidikan seperti IPDN, BP2TD, dan STAI Mempawah dapat menjadi pondasi kuat.
“Kalau mau menjadikan Mempawah sebagai kota pendidikan, kita harus serius. Ajak universitas-universitas besar untuk membuka kampus di sini. Dengan begitu, Mempawah bisa berkembang seperti Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pendidikan,” paparnya.
Selain itu, Sutarmidji menyebutkan bahwa Pemprov Kalbar akan membangun dua hingga tiga SMA/SMK baru di Mempawah untuk meningkatkan fasilitas pendidikan. Ia juga merencanakan pembangunan infrastruktur yang lebih baik, termasuk membuka konektivitas antara Segedong dan Mandor agar perekonomian di Mempawah tumbuh lebih cepat.
“Saya ingin generasi muda Mempawah optimis menghadapi masa depan. Jangan ada kata pesimis dalam pikiran kita. Peluang besar ada di depan mata jika kita siap,” tambahnya.
Dukungan Generasi Muda untuk Sutarmidji
Pemuda Mempawah lainnya, Haryadi, mengungkapkan kekagumannya terhadap kinerja Sutarmidji selama lima tahun terakhir. Ia menilai Sutarmidji sebagai pemimpin yang layak melanjutkan pembangunan Kalbar.
“Saya lahir, besar, dan sekolah di Mempawah. Sejak 2018, saya mengikuti kiprah beliau. Rugi rasanya jika lima tahun ke depan Kalbar tidak dipimpin Pak Sutarmidji,” ujarnya.
Haryadi menambahkan bahwa pengalaman panjang Sutarmidji dalam memimpin, mulai dari anggota DPRD Pontianak, Wakil Wali Kota Pontianak, Wali Kota Pontianak dua periode, hingga Gubernur Kalbar, adalah modal besar untuk memajukan Kalbar.
“Beliau sudah membuktikan hasil kerjanya. Lima tahun terakhir, pembangunan di Kalbar terlihat nyata. Kami yakin, Kalbar masih membutuhkan kepemimpinan Pak Sutarmidji untuk lima tahun ke depan,” tutupnya. ***