SAMBAS, -Masyarakat di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di tengah perayaan Imlek 2576. Kelangkaan ini menyebabkan harga melambung hingga Rp35 ribu per tabung, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), Rabu 29 Januari 2025.
Kondisi ini tidak hanya menyulitkan rumah tangga, tetapi juga memukul pelaku UMKM yang sangat bergantung pada gas bersubsidi. Warga Sambas melaporkan sulitnya mendapatkan gas, meskipun telah mengantre di pangkalan resmi.
“Kalau pun ada, harganya mahal sekali, padahal untuk usaha kecil seperti saya ini sangat berat,” ujar Lia, seorang pedagang gorengan. Banyak pelaku usaha kecil terpaksa berhenti jualan sementara, yang membuat konsumen ikut terdampak.
Kelangkaan ini kata Lia, diduga disebabkan oleh tingginya konsumsi selama perayaan Imlek, distribusi yang tidak merata, dan kemungkinan adanya penimbunan. Pemerintah Kabupaten Sambas diminta segera turun tangan untuk memastikan pasokan kembali normal dan mengawasi distribusi agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Ia minta Pemerintah Kabupaten Sambas diharapkan segera melakukan inspeksi ke pangkalan-pangkalan gas untuk memastikan ketersediaan elpiji. Selain itu, operasi pasar dapat menjadi solusi jangka pendek guna menekan lonjakan harga dan menjamin ketersediaan gas bagi masyarakat, khususnya rumah tangga dan pelaku usaha kecil.
“Saya berharap pemerintah daerah dapat mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Penanganan cepat dari pemerintah sangat krusial untuk mengembalikan kestabilan harga dan distribusi gas bersubsidi di Kabupaten Sambas,” pungkasnya. ***
