SAMBAS, JEJARING KALBAR, – Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Dusun Saiyung, Desa Trimandayan, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas masih terus berlangsung hingga Rabu (23/7/2025).
Hingga kini, kegiatan ini telah memasuki hari kedua, dengan kondisi di lapangan masih menunjukkan adanya titik api yang aktif membakar kawasan lahan gambut.
Kepala Regu Pondok Kerja Manggala Agni Sambas, Hendra Cipt menyampaikan bahwa lokasi kebakaran berada pada koordinat N 1.48277 dan E 109.15568. Luas area terdampak diperkirakan mencapai ±5 hektare, sementara lahan yang berhasil dipadamkan atau dilokalisir baru sekitar ±0,8 hektare.
“Kondisi api masih aktif, dan tim terus berupaya melakukan pemadaman secara langsung dengan memotong kepala api serta melakukan pendinginan di sekitar lahan yang belum terbakar,” ujar Hendra.
Vegetasi yang terbakar meliputi tanaman sawit, kelapa, pakis, resam, karet, nenas, serta pepohonan campuran. Jenis tanah di lokasi merupakan tanah gambut dengan kedalaman sekitar dua meter, yang turut menyulitkan proses pemadaman.
Dalam upaya ini, Manggala Agni Daops Kalimantan IX/Singkawang mengerahkan tim dari Pondok Kerja (Ponja) Sambas yang bekerja sama dengan personel Koramil (5 orang), Polsek setempat (3 orang), KPH (10 orang), dan dua perangkat desa (Kepala Desa dan Kepala Dusun).
Sarana dan prasarana yang digunakan antara lain 18 gulung selang kirim, satu unit mesin Macino 1,5, dua gulung selang hisap, dua nozzle Bujur, dua Jet Shooter, dua mesin mini striker, dua unit HT, satu kopyok, dan satu unit garuk tajam. Seluruh operasi dilakukan dari pukul 08.30 WIB hingga 17.30 WIB.
Informasi awal diperoleh dari perangkat desa yang melaporkan bahwa api telah memasuki wilayah Dusun Saiyung. Tim kemudian melakukan briefing dan mengatur strategi pemadaman, dengan melibatkan KPH yang diarahkan ke wilayah Dusun Sebadi, sementara tim lainnya melakukan pemadaman di Saiyung bersama TNI, Polri, dan perangkat desa.
Hendra menegaskan tim dihadapkan pada tantangan berat, termasuk jenis tanah gambut yang mudah terbakar, tiupan angin yang kencang dan berubah-ubah, serta cuaca ekstrem.
“Masyarakat kami imbau untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Dan bagi warga yang lahannya terbakar, jangan putus asa, tetap semangat untuk kembali berkebun,” pungkasnya.
Upaya pemadaman lanjutan akan terus dilakukan hingga titik api benar-benar padam. Daops Manggala Agni Kalimantan IX/Singkawang juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mencegah terjadinya karhutla di wilayahnya.*** (Sera)