SAMBAS, JEJARING KALBAR – Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) melaksanakan kegiatan Desiminasi Produksi Minyak Kelapa Sawit Merah atau Red Palm Oil (RPO) skala petani, yang merupakan bagian dari Program Katalisator Kemitraan Berdikari Kemdiktiristek tahun 2024/2025.
Agenda ini juga dirangkaikan dengan kunjungan mitra riset dari Koperasi Produsen Bumi Berkah Persada dan SMKN 1 Subah, Kabupaten Sambas, pada hari Senin 23 Juni 2025.
Bertempat di kampus Poltesa, acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus, Tim Riset RPO Poltesa, perwakilan Koperasi Bumi Berkah Persada, guru pendamping, siswa SMKN 1 Subah, serta mahasiswa Poltesa.
Wakil Direktur I Poltesa, Budi Setiawan mengatakan tujuan utama kegiatan ini adalah memperkenalkan teknologi tepat guna dalam pengolahan minyak sawit merah yang dapat diterapkan langsung oleh petani setempat, guna meningkatkan nilai jual dan manfaat kesehatan produk kelapa sawit.
“Kami menyambut baik kolaborasi ini. Melalui kegiatan desiminasi RPO, kami berharap petani sawit lokal bisa memperoleh wawasan baru yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dan kualitas gizi produknya,” ujarnya.
Pada sesi utama, tim peneliti Poltesa menjelaskan secara rinci proses produksi minyak sawit merah mulai dari pemilihan tandan buah segar (TBS) yang berkualitas, teknik sterilisasi, pengepresan dengan alat sederhana namun efektif, hingga tahap pemurnian untuk menghasilkan minyak dengan kandungan beta-karoten dan vitamin E yang tinggi.
Deny Septiandi, perwakilan dari Koperasi Produsen Bumi Berkah Persada, menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya masyarakat memerlukan informasi dan pengetahuan tentang pengelolaan sawit.
“Informasi dan pengetahuan seperti ini sangat bermanfaat bagi anggota koperasi kami. Kami melihat potensi besar dalam pengolahan sawit menjadi RPO sebagai cara meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat kemandirian ekonomi mereka,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala SMKN 1 Subah, Nurleni, yang menyebut bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman langsung kepada para siswa. Khususnya bagi siswa dari jurusan Agribisnis dan Pengelohan Hasil Pertanian.
“Program ini sangat relevan bagi siswa kami, khususnya di jurusan Agribisnis dan Pengolahan Hasil Pertanian. Mereka bisa menyaksikan langsung bagaimana teori di sekolah diterapkan dalam industri,” jelasnya.
Ketua Tim RPO Poltesa, Hidayat Asta, mengungkapkan bahwa pihaknya ingin memastikan hasil riset bisa diadopsi oleh masyarakat petani. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kolaborasi lintas sektor.
“Kami berkomitmen agar teknologi produksi RPO ini dapat digunakan langsung oleh petani sawit di Sambas. Ini adalah bagian dari kontribusi Poltesa dalam peningkatan kapasitas sumber daya lokal,” ujarnya.
“Kunjungan dari koperasi dan SMKN 1 Subah memperlihatkan kemitraan yang kuat antara dunia akademik, pelaku usaha, dan pendidikan vokasi. Kami percaya bahwa dengan metode yang efisien dan berkelanjutan, para petani bisa menghasilkan minyak berkualitas tinggi yang bernilai gizi,” paparnya.
Hidayat juga berharap agar para petani terdorong untuk memproduksi RPO secara mandiri. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian petani sawit di Kabupaten Sambas.
“Harapan kami besar agar para petani tidak hanya paham secara teori, tapi juga mampu menerapkan sendiri proses produksi minyak sawit merah ini. Kami ingin produk-produk unggulan hasil tangan petani Sambas dikenal secara luas dan menjadi bagian dari identitas daerah,” tutupnya.(Sera)