KETAPANG, JEJARING KALBAR, – Pemerintah Kabupaten Ketapang bersama Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Save the Children Indonesia, dan berbagai mitra, menggelar Kampanye Perlindungan Anak Ketapang 2025 dengan tema ‘Anak Indonesia Hebat, Stop Kekerasan Terhadap Anak’, Sabtu (9/8/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Dr. Jasra Putra, Forkopimda, Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, tokoh masyarakat, guru, dan ratusan siswa.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari perwakilan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, yang menyampaikan komitmen organisasi dalam mengembangkan pendidikan dan melindungi hak-hak anak.
Saat ini Muhammadiyah membina sekitar 6.000 sekolah di seluruh Indonesia, sementara Aisyiyah membina lebih dari 20.000 lembaga pendidikan dan sosial. Total keseluruhan unit pendidikan dan sosial yang dinaungi mencapai lebih dari 26.000.
Dalam sambutannya, perwakilan Muhammadiyah juga mengajak masyarakat menghidupkan 7 Kebiasaan Anak Hebat Indonesia, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan bergizi, gemar membaca, bermasyarakat, dan tidur cepat.
PP Muhammadiyah juga mendukung penuh program makan bergizi gratis yang dicanangkan Bupati Ketapang, Alexander Wilyo dengan harapan bisa terealisasi 100% di seluruh wilayah.
Bupati Ketapang, Alexander Wilyo dalam sambutanya menegaskan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang untuk menghentikan kekerasan terhadap anak.
“Kita sepakat melindungi masa depan anak-anak kita. Mereka adalah generasi penerus yang harus kita jaga,” ujar Bupati Alexander.
Ia juga mengungkapkan bahwa Ketapang baru saja naik peringkat menjadi Kota Layak Anak menurut penilaian Kementerian terkait, sekaligus menjadi satu-satunya daerah di Kalimantan Barat yang mendapatkan program sekolah rakyat dari Kementerian Sosial untuk anak-anak kurang mampu.
Bupati Alexander menekankan bahwa perlindungan anak bukan hanya slogan, melainkan harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh guru, orang tua, dan seluruh lapisan masyarakat.
Ia mengajak semua pihak menciptakan ekosistem Ketapang yang ramah anak, aman, bebas kekerasan, serta mendukung potensi generasi muda menjadi kreatif, tangguh, dan berakhlak mulia.
Sebagai penutup, Bupati Alexander secara resmi membuka Kampanye Perlindungan Anak Ketapang 2025 sebagai langkah awal membangun masyarakat yang peduli, sadar, dan bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak Indonesia.*** (Yoga)