Sambas

Dorong Desa Model, Kecamatan Tangaran Gencarkan Upaya Tekan Stunting

×

Dorong Desa Model, Kecamatan Tangaran Gencarkan Upaya Tekan Stunting

Sebarkan artikel ini
Rapat lintas sektoral Camat Tangaran, Suhut Firmansyah dan jajaran membahas stunting.
Rapat lintas sektoral Camat Tangaran, Suhut Firmansyah dan jajaran membahas stunting.

SAMBAS, JEJARING KALBAR, – Komitmen lintas sektoral dinilai menjadi kunci utama dalam percepatan penurunan stunting di tingkat desa. Hal itu disampaikan Camat Tangaran, H. Suhut Firmansyah, S.Sos., M.Si., saat membuka Mini Lokakarya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Tangaran, Senin (13/10/2025), di ruang rapat Kantor Camat Tangaran.

Dalam kegiatan yang dihadiri Kepala Puskesmas Simpang Empat Tangaran, unsur Koramil dan Polsek, para kepala desa, TP PKK, serta lembaga sosial peduli kesehatan, Suhut menekankan pentingnya peran desa sebagai ujung tombak penanganan kasus stunting.

“Permasalahan stunting masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Meski angka kasus menurun, kita tetap harus meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat strategi agar percepatan penurunan stunting dapat tercapai secara signifikan,” ujar Suhut.

Ia menegaskan, seluruh unsur pemerintahan desa, mulai dari kepala desa, perangkat, BPD, hingga relawan desa, harus menjadi agen perubahan yang peduli terhadap upaya menekan angka stunting.

“Stunting bukan sekadar persoalan pertumbuhan fisik anak. Dampaknya jauh lebih luas, mulai dari perkembangan otak, daya tahan tubuh, hingga produktivitas ekonomi di masa depan,” jelasnya.

Ia berharap TPPS Desa dan Dusun ikut aktif dalam setiap langkah penanganan. Melalui mini lokakarya ini, kata Suhut, semua pihak diajak meninjau kembali capaian, kendala di lapangan, dan strategi bersama dalam memperkuat intervensi pencegahan.

“Terima kasih atas partisipasi semua pihak. Momentum ini penting untuk menyatukan persepsi dan memperkuat komitmen kita bersama dalam menekan angka stunting,” tambahnya.

Sebagai tindak lanjut, Camat Tangaran bersama lintas sektor tengah merancang penerapan Desa Model Penurunan Stunting. Program ini diharapkan menjadi langkah inovatif untuk mempercepat capaian target nasional.

“Dengan konsep Desa Model, pendekatan yang diterapkan bisa lebih efektif dan tepat sasaran. Yang terpenting, seluruh elemen desa dapat bergerak bersama dan konsisten mendukung penanganan stunting,” tegas Suhut.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Simpang Empat Tangaran, Dulhadi, menyoroti pentingnya keterlibatan aktif TPPS dan pemerintah desa dalam memantau kegiatan Posyandu.

“Pemantauan langsung dari TPPS Desa dan Pemdes sangat diperlukan. Dengan begitu, jika ada permasalahan, tindakan intervensi bisa segera dilakukan, misalnya melalui rujukan atau penanganan cepat lainnya,” ujar Dulhadi.

Kepala Desa Merabuan, Darmono, menambahkan, pihaknya terus memperkuat komitmen pendampingan kegiatan Posyandu.

“Kami sudah melibatkan jajaran desa dalam kegiatan Posyandu dan memastikan pendataan dilakukan secara efektif. Tim Pendamping Keluarga (TPK) juga kami libatkan untuk bersinergi dengan Puskesmas agar data yang diperoleh akurat dan terintegrasi,” tuturnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *